Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Terduga Pembunuh Pegawai Diklat BNN Lido...

Kompas.com - 05/09/2017, 08:58 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Kerap diintimidasi

Menurut SM, jika benar AM merupakan pembunuh Indria, maka hal itu mungkin terjadi karena AM sudah jenuh akan sikap istrinya.

Sebab, kata dia, AM kerap diintimidasi korban melalui permintaan-permintaan tertentu dan ucapan-ucapan kasar.

SM menuturkan bahwa berdasarkan rekaman yang diberikan keluarga AM, Indria sering bersikap dan berkata kasar terhadap suaminya.

"Keluarganya tadi memperlihatkan rekaman yang dikirim AM ke keluarga dan kakak-kakaknya. Dalam rekaman itu AM mengatakan kalau Indria tidak cocok untuk dia, melainkan untuk pejabat dan istrinya mengiyakan kalau dia memang cocoknya bersuamikan pejabat. Jadi Indria ini memang sering mengintimidasi AM," tutur dia. 

(Baca juga: Dengar Anaknya Diduga Membunuh Pegawai BNN, Ibunda AM Langsung Sakit)

Selain itu, SM mengaku pernah mendapatkan informasi dari keluarga AM kalau yang bersangkutan ini stres akan sikap istrinya tersebut. Perasaan stres itu kemudian membuat AM menjual beberapa harta bendanya.

"Pernah keluarga bilang ke saya kalau AM ini stres sama sikap istrinya. Bahkan ada tanah dan rumah yang dijual karena desakkan istrinya. Keluarga sih katanya sudah minta untuk menceraikan istrinya, tapi ya sampai sekarang enggak dicerai juga," papar dia.

Di sisi lain, kakak AM yang bernama Sitti Nuraeni atau Eni mengaku kaget akan sikap kasar Indria terhadap AM selaku suaminya.

Selain kerap berkata dan bersikap kasar, Eni menilai Indria kerap bersikap arogan terhadap adiknya. Hal itu dibuktikannya lewat sebuah video rekaman saat keduanya bertengkar di dalam mobil.

"Saya sudah ada hasil visum dari Rumah Sakit (RS) Sentul City Bogor. Terbukti Indria itu kerap memukul adik saya (AM). Bahkan, saya ini ada bukti kiriman rekaman dari adik saya yang kala adik saya bertengkar dengan Indria," tuturnya.

Dalam video tersebut, kata Eni, Indria mengaku malu dengan kondisinya saat ini dan juga memaki-maki AM menggunakan kata-kata kasar.

Menurut Eni, AM juga kerap bercerita bahwa istrinya terus menerus meminta mobil dan rumah mewah.

"Kami awalnya tak percaya jika Indria bersikap kasar seperti itu. Ternyata, adik saya membuktikan beberapa rekaman saat di mana dia dan istrinya bertengkar. Ada banyak hasil rekaman ketika adik saya bertengkar di dalam mobil, saat mengantar Indria atau menjemput Indria dari kantor," kata dia. 

(Baca juga: Diduga, Pegawai BNN Bogor Dibunuh Suaminya Sendiri)

Indria ditemukan tewas di kontrakannya di Perumahan River Valley, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2017).

Menurut polisi, korban tewas usai bertengkar dengan suaminya. Polisi kemudian mencari AM untuk diminta keterangan karena ia tidak ada di tempat ketika istrinya ditemukan tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com