Trotoar juga harus dilengkapi fasilitas penerangan, kursi, serta tanaman. Fasilitas lain yang bisa dilengkapi di trotoar adalah portal "S", meski tidak wajib.
"Portal S itu fungsinya supaya kursi roda bisa lewat tapi kendaraan roda dua seperti motor tidak bisa masuk," ujar Riri, beberapa waktu lalu.
(Baca juga: Tak Ramahnya Trotoar di Jalan Sabang untuk Penyandang Disabilitas)
Selain itu, pembangunan trotoar di Jakarta dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, salah satunya speed bump untuk menyejajarkan trotoar yang terpisah jalan.
Dengan demikian, pejalan kaki tidak perlu naik turun. Pengendara juga akan memperlambat laju kendaraan karena speed bump lebih tinggi dibanding jalan dan mendahulukan pejalan kaki untuk menyeberang.
Beberapa bagian trotoar dibangun menggunakan beton yang konturnya menyerupai pori-pori. Beton tersebut berfungsi agar air bisa langsung masuk ke dalam tanah.
"Beton ini cepat meresap, yang pori-pori merah. Diharapkan air hujan terserap jalur pedestrian dan terserap ke tanah," kata Riri.
(Baca juga: Masih Banyak Pelanggaran, Program Bulan Tertib Trotoar Diperpanjang )
Pembangunan trotoar juga dilengkapi dengan ducting atau boks utilitas. Ke depan, semua kabel utilitas yang menggantung akan dimasukkan ke dalam boks utilitas yang ada di bawah trotoar.
Boks utilitas yang dibangun berukuran 1,2 meter x 1,8 meter dengan kedalaman 2,3 meter. Jarak antar-boks utilitas 20 meter-25 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.