Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Tak Asal Derek Kendaraan yang Diparkir Sembarangan

Kompas.com - 08/09/2017, 12:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, pihaknya tidak asal menderek mobil yang diparkir di luar garasi.

Menurut dia, penderekan tetap mempertimbangkan kemacetan yang mungkin terjadi akibat mobil yang diparkir sembarangan itu.

"Itu kan tidak melulu karena dia parkir di sembarangan tempat tetapi juga terkait kontribusi terhadap kemacetan. Kalau dia parkir di sembarang tempat tetapi di tanah lapang, ya buat apa kita pindahkan (derek)," ujar Sigit di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat (8/9/2017).

Berbeda dengan mobil yang diparkir di bahu jalan dan membuat lebar jalur berkurang. Untuk mobil yang seperti ini, petugas Dishub bisa melakukan penderekan meskipun mobil itu berada di kawasan permukiman.

(Baca juga: Dishub DKI Derek Mobil yang Tidak Diparkir di Garasi)

Sigit mengatakan, petugas Dishub juga akan melakukan penindakan bersama polisi dan lurah setempat. Sebab, dia tidak mau penindakan itu malah dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Jangan nanti kita hanya menjadi alat kalau mereka dan tetangga sedang ada konflik internal, kita jadi alat mereka, tentu tidak. Maka setiap penindakan selain oleh Dishub kita juga libatkan polisi dan lurah," kata Sigit.

Aturan kepemilikan garasi bagi pemilik mobil terdapat dalam Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.

Untuk mendapatkan surat tanda nomor kendaraan (STNK), seharusnya warga memiliki surat keterangan kepemilikan garasi yang dikeluarkan oleh lurah. Sigit akan berkoordinasi dengan polisi sebagai pihak yang berwenang mengeluarkan STNK.

(Baca juga: Soal Pemilik Mobil Wajib Punya Garasi, Dishub Koordinasi dengan Polisi)

Kompas TV Untuk penertiban parkir liar, tim Dinas Perhubungan dan Polres Jakarta Barat menggelar razia di Jalan Arjuna Utara dan Puri Kembangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com