JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menilai keberadaan JakGrosir akan mampu menekan inflasi di Jakarta.
BI menganggap kehadiran pusat perkulakan tersebut merupakan salah satu bentuk perwujudan dari strategi utama pengendalian inflasi Ibu Kota yang diterapkan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Majardi menilai ke depannya melalui JakGrosir, para pedagang pasar tradisional di DKI Jakarta akan mendapat suplai barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan supplier-supplier sebelumnya.
"Lebih rendahnya harga suplai barang yang diterima oleh pedagang retail diharapkan diikuti dengan harga yang lebih murah dan stabil ditingkat konsumen. Hal ini akan mendukung terkendalinya inflasi di Ibu Kota," kata Fadjar melalui keterangan tertulisnya, Jumat (8/9/2017).
Baca: PD Pasar Jaya Siapkan Sistem Pemesanan Online untuk Jakgrosir
JakGrosir yang berlokasi di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Jumat pagi.
Pasar perkulakan ini hanya menjual barang kepada pedagang-pedagang retail yang tergabung dalam pasar-pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Jaya.
Selain pedagang, para penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga dapat berbelanja pangan murah dengan kartu KJP di JakGrosir. Operasional JakGrosir sendiri dijalankan oleh PD Pasar Jaya selaku BUMD.
"PD Pasar Jaya sebagai BUMD bukan harus berperan bukan sekedar mencari keuntungan, namun juga menjadi pelayan masyarakat. Dalam hal ini sebagai penyedia pasokan bahan makanan dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang murah dan stabil," ucap Fadjar.
Baca: Djarot Sebut Jakgrosir Kramatjati untuk Pangkas Distribusi dan Tekan Inflasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.