Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Proyek di Jakbar Harus Kelar Sebelum Masa Jabatan Djarot Berakhir

Kompas.com - 11/09/2017, 08:14 WIB
Sherly Puspita

Penulis

 

Patung Menembus Batas

Seorang seniman Indonesia, Teguh Ostenrik, menyumbangkan empat pecahan Tembok Berlin yang kemudian ia beri nama Patung Menembus Batas untuk RPTRA dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo. Patung Menembus Batas akan diletakkan di antara RPTRA dan RTH Kalijodo.

Keempat pecahan tembok itu berukuran 120x360x20 sentimeter. Satu pecahan tembok memiliki berat hingga 2 ton, sehingga keempat pecahan yang dibeli Teguh itu mencapai berat 8 ton.

Harga keempat pecahan Tembok Berlin tersebut ditaksir Rp 62,3 miliar. Teguh selama ini menampatkan keempat pecahan Tembok Berlin itu di sebuah bengkel seni miliknya di daerah Pondok Petir, Depok, Jawa Barat. Selama ini Teguh mencari lokasi untuk menempatkan batu itu.

Sahabat Teguh, arsitek Yori Antar kemudian menjadi arsitek dalam proyek pembangunan bekas lokasi prostitusi ilegal Kalijodo menjadi RPTRA dan RTH. Yori berkesempatan ambil bagian dalam mengubah wajah kusam Kalijodo menjadi area publik yang dapat dinikmati warga Jakarta dari berbagai kalangan.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, mengubah Kalijodo yang semula rawan premanisme dan prostitusi itu menjadi ruang terbuka untuk berbagai kalangan. Dari sanalah terbesit ide meletakkan Patung Menembus Batas di antara RPTRA dan RTH Kalijodo.

Pada 29 September 2017, Teguh, Yori, dan tim akan melakukan pemasangan sesuai dengan posisi yang telah disepakati bersama. Untuk membawa Patung Menembus Batas tersebut, Teguh akan menggunakan 4 unit truk tipe flat back dan diiringi dengan konvoi untuk memeriahkan suasana.

Harapannya, Patung Menembus Batas akan selesai sebelum bulan Oktober, atau sebelum masa jabatan Djarot sebagai gubernur berakhir. Patung tersebut akan diresmikan bersamaan peresmian Masjid Jami Al Mubarokah dan area parkir di kolong Tol Kalijodo.

Lihat juga: Pendekatan Budaya Bisa Menembus Tembok Berlin

Kompleks PKL Cengkeh

Pembangunan kompleks pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat sudah hampir selesai. Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP), Nuraini Silviana, mengatakan, kompleks PKL tersebut diperkirakan akan siap digunakan sebelum Oktober.

Kompleks itu akan diresmikan pada 5 Oktober 2017.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Irwandi mengatakan, di kawasan Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat, akan dibangun seperti tempat beristirahat (rest area) di jalan tol dengan beberapa fasilitas pendukung. PKL Kawasan Kota Tua dan parkir akan ditempatkan di sana.

Dinas KUMKMP sudah menyiapkan 72 tenda untuk para pedagang. Pada tanggal 15 September 2017, para pedagang sudah dapat menempati tenda-tenda yang telah disiapkan meskipun bangunan belum diresmikan.

Lihat juga: 15 September, PKL Kota Lama Dapat Mulai Berdagang di Jalan Cengkeh

SMP Negeri 159 Jakarta Barat

SMP Negeri 159 Jakarta Barat merupakan salah satu sekolah hasil revitalisasi dari sebelas sekolah lainnya yang akan diresmikan pada Oktober mendatang. Meski demikian Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati, belum dapat menyebutkan tanggal pasti peresmian sebelas unit sekolah tersebut.

"Untuk tanggalnya kami akan informasikan kemudian," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu kemarin.

Kesebelas sekolah itu masuk dalam proyek revitalisasi 102 sekolah di Jakarta yang tak layak pakai, yang pengerjaannya masuk dalam proyek revitalisasi tahun anggaran 2017. Untuk 91 unit sekolah lainnya akan diresmikan pada Desember 2017.

Proyek revitalisasi sekolah itu ditargetkan selesai pada Desember 2017 karena tidak boleh lagi ada proyek yang mangkrak hingga 31 Desember 2017. Untuk menyelesaikan revitalisasi satu unit sekolah, dibutuhkan waktu 4 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com