Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan PNS Terlambat Ikut Upacara, Djarot Akan Potong TKD Mereka

Kompas.com - 19/09/2017, 09:25 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta terlambat mengikuti upacara peringatan hari rapat raksasa IKADA ke-72 di Lapangan IRTI, Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017) pagi.

Pantauan Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sudah berada di lokasi sebelum pukul 07.30 didampingi istrinya yang juga Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Happy Farida dan jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tak lama setelah Djarot datang, gerbang masuk menuju Lapangan IRTI ditutup dan dijaga anggota Satpol PP DKI Jakarta.

Akibatnya, para PNS yang terlambat tidak bisa masuk ke area upacara. Mereka menunggu di trotoar di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca: Djarot Ancam Potong TKD PNS yang Bolos pada Hari Ini

Salah satu anggota Satpol PP, Sitri, mengatakan, gerbang tersebut ditutup sekitar pukul 07.30 WIB sebelum upacara dimulai.

"Iya telat, enggak bisa masuk. Kan jelek kalau dilihat. Pak Gubernur udah nyampe, merekanya (PNS) masih dateng," ujar Sitri yang berjaga di gerbang masuk Lapangan IRTI.

Sementara itu, Djarot menegaskan para PNS yang terlambat mengikuti upacara akan didata dan tunjangan kinerja daerah (TKD) yang bersangkutan dipotong.

"Langsung coret, TKD-nya potong ya," kata Djarot seusai rapat.

Baca: Djarot: TKD dan Gaji PNS DKI Sudah Tinggi, Syukuri Itu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com