Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dugaan Persekusi di RS Arya Medika Versi LSM KPK

Kompas.com - 19/10/2017, 07:20 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ilhammudin, seorang anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK) menjelaskan kronologi kedatangan rekan-rekannya ke RS Arya Medika Tangerang, pada Selasa (10/10/2017) lalu. Ilham mengaku berada di lokasi saat anggota LSM KPK mendatangi RS Arya Medika.

Ilham mengungkapkan, saat itu ada anggota LSM KPK tengah mengantar anaknya berobat ke RS Arya Medika pada Selasa. Sambil menunggu pemeriksaan anaknya selesai, anggota LSM KPK itu berjalan di sekitar ruang ICU (Intensive care unit) rumah sakit tersebut.

"Jadi ada anggota kami yang ngantar anaknya ke RS. Pas jalan di sekitar ruang ICU, ada pasien yang diangkut menggunakan mobil bak terbuka ke arah ICU, waktu itu kondisinya kritis. Waktu di mobil bak terbuka pasien itu cuma tidur beralaskan tikar, padahal sudah hampir maghrib itu kejadiannya," ujar Ilham.

(baca: Dinkes: LSM KPK Cari Masalah, Cari Penyakit, Bikin Tak Nyaman)

Menurut keterangan rekan Ilham, pihak rumah sakit hanya melakukan pengecekan sekadarnya dan memberikan saran dirujuk ke rumah sakit lain secara lisan.

"Pasien cuma diperiksa pake stetoskop, habis itu disuruh ke rumah sakit lain karena (RS) Arya Medika enggak punya ruang ICU katanya, padahal kejadian itu di sekitar ruang ICU, kan aneh," ucap Ilham.

Dia melanjutkan, kemudian anggota LSM KPK yang kebetulan berada di sana menawarkan diri mengantar pasien ke rumah sakit rujukan dengan mobil sedan miliknya.

"Anggota saya nawarin ngantar, kasihan orang kondisi kritis begitu (kalau diantar) pakai mobil bak terbuka," kata dia.

Namun sayang, baru berjalan kira-kira satu kilometer dari rumah sakit, pasien tersebut meninggal dunia. Karena panik, anggota LSM KPK itu langsung menghubungi Ilham.

"Anggota saya itu bilang, Pak Ilham ada orang meninggal di mobil saya. Ya langsung saya suruh balik ke RS Arya Medika, kami datang rame-rame untuk minta pertanggungjawaban," ujarnya.

Sekitat pukul 19.00 WIB, sejumlah anggota LSM KPK datang ke rumah sakit dan meminta penjelasan pihak manajemen.

"Waktu kami datangi rumah sakit tidak memberi keterangan yang jelas," kata Ilham.

(baca: 8 Saksi Diperiksa dalam Kasus Dugaan Persekusi oleh LSM KPK)

Sebelumnya, Sekjen IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Adib Khumaidi menyatakan RS Arya Medika telah menangani pasien sesuai prosedur.

Menurut Adib, saat itu petugas RS Arya Medika telah menjelaskan bahwa peralatan kesehatan di tempat itu terbatas dan segera merujuk pasien ke RS Sari Asih Tangerang.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com