Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan di Balai Kota, Benarkah Anies-Sandi Mulai Tertutup dengan Media?

Kompas.com - 03/11/2017, 08:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

Setelah itu, Sandi akan menyebut siapa "penanggung jawab" topik tersebut. Gaya ini juga berbeda karena dulu Ahok dan Djarot biasa mengomentari pertanyaan yang sama.

"Reklamasi (sama) Pak Anies. Terus apa lagi? Alexis, sama Pak Anies. UMP sama saya. Kan, nanya pembagiannya, saya bagi-bagi nih, terus apa lagi? Ini pembagian pertanyaan dulu," kata Sandiaga.

Baca juga: Diplomasi Pisang Goreng ala Sandiaga Uno...

Namun, saat ditanya kepada Anies, tak jarang Anies hanya tersenyum tanpa menjawab pada beberapa topik pembicaraan.

Misalnya, pertanyaan soal pembahasan reklamasi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Saat ditanya terus-menerus, Anies hanya mengatakan, "Anda lihat janji-janji kami."

Kepala dinas ikut irit bicara

Fenomena "irit bicara" bukan hanya dilakukan kepala daerahnya. Sejumlah kepala dinas juga tidak mau banyak berkomentar saat ditanya setiap persoalan yang lebih teknis. Selama ini biasanya penjelasan teknis dilakukan kepala dinas.

Misalnya, Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuty Kusumawati yang menghindar berbicara reklamasi, Kepala Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu pintu Edy Junaedi yang tidak mau menyebut bukti prostitusi di Alexis, hingga Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah yang tidak mau menjelaskan hasil rapat penataan Tanah Abang meski rapat sudah dilakukan berkali-kali.

Katanya, hasil rapat akan disampaikan langsung oleh Anies atau Sandi.

"Nanti dulu, ya, besok, ini rapatnya sudah. Nanti dulu, sabar. Sama Pak Wagub yang akan sampaikan," kata Andri.

Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad selepas apel di Taman BMW, Sunter, Kamis (3/8/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad selepas apel di Taman BMW, Sunter, Kamis (3/8/2017).

Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad juga belum bisa menjelaskan status hukum shelter yang akan dibangun di Kampung Akuarium.

Baca juga : Ditanya Status Lahan Kampung Akuarium, Jawaban Anies...

"Itu, kan, kami harus rapat dengan berbagai pihak dulu. Kalau aturannya seperti itu, membangun kembali bagaimana. Saya belum bisa lebih jauh, nih, memberikan Anda informasi," kata Husein.

Terkait ini, Dian mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tetap berkomitmen transparan dalam segala hal. Kata dia, tidak ada arahan dari Anies ataupun Sandi kepada kepala SKPD untuk tidak mau membagi informasi. Rapat-rapat yang dilakukan juga tetap diunggah ke akun Youtube.

"Enggak ada arahan untuk menjadi tidak terbuka, malahan semuanya harus siap," kata Dian.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut 10 proyek infrastruktur di Jakarta belum memiliki analisis dampak lalu lintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com