Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kondisi Pedagang Lokbin Taman Kota Intan Jakarta Barat

Kompas.com - 22/11/2017, 08:31 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat terlihat sepi dari pedagang kaki lima (PKL). Hal tersebut dibuktikan oleh Kompas.com saat menyusuri kawasan Kota Tua, Selasa (21/11/2017).

Trotoar yang berada di sekitar kawasan Kota Tua, seperti Jalan Lada, Jalan Kunir dan Asemka terlihat sepi dari aktivitas para PKL.

Di sepanjang trotoar Jalan Lada, tak satu pun PKL yang berjualan di atas trotoar.

Trotoar di sana terlihat dipasangi pagar pembatas antara trotoar untuk pejalan kaki dan jalan raya untuk kendaraan bermotor.

Beralih dari Jalan Lada, Kompas.com berjalan menuju Jalan Asemka dengan melewati terowongan penyeberangan yang menghubungkan antara trotoar pejalan kaki dengan shelter Transjakarta.

Sama seperti Jalan Lada, kondisi trotoar di sepanjang Jalan Asemka sepi dari aktivitas PKL. Di pinggir trotoar hanya terlihat beberapa ojek sepeda dan beberapa orang yang menggelar jasa tukar uang receh.

Baca juga : Menyusuri Kawasan Kota Tua di Siang Hari yang Sepi dari PKL

Lanjut ke Jalan Kunir, lagi-lagi tak ada PKL yang melakukan aktivitasnya. Hanya nampak beberapa para pelancong yang hilir mudik di atas trotoar Jalan Kunir.

Rupanya, para PKL telah direlokasi ke lokasi binaan Taman Kota Intan yang lokasinya tak jauh dari Museum Fatahilah sejak 5 Oktober 2017.

Dari Museum Fatahillah, warga tinggal berjalan melintasi Kafe Batavia menuju Jalan Kunir. Dari sana, warga dapat menyeberang ke Jalan Cengkeh. Nah, Lokbin Taman Kota Intan terletak di kanan jalan. Karena berlokasi di Jalan Cengkeh, lokbin itu sering juga disebut Lokbin Jalan Cengkeh. Di sana terlihat tenda-tenda dan kursi serta meja yang berjejer rapi.

PKL binaan mengeluh sepi

Meski lokasinya tak jauh dengan lokasi wisata, namun para pedagang mengeluhkan sepinya para pengunjung yang berbelanja ke lokasi binaan. Tidak adanya penunjuk arah menuju lokasi binaan diyakini sebagai salah satu penyebabnya.

"Yang ke sini itu paling orang nyasar, karena lokasinya enggak kelihatan," kata Choirul salah seorang pedagang makanan di lokasi binaan.

Saat Kompas.com menyambangi kawasan tersebut, para pedagang hanya terlihat duduk-duduk di depan lapak mereka sambil mengobrol.

Baca juga : Lokbin Taman Kota Intan, Rumah Baru PKL Kota Tua Peninggalan Ahok-Djarot

Dian, salah seorang penjual nasi padang mengungkapkan, semenjak berjualan di lokasi binaan, ia sudah tak pernah lagi mengirimkan uang bulanan untuk keluarganya di Jawa Timur.

Suasana lokasi binaan Taman Kota Intan.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Suasana lokasi binaan Taman Kota Intan.
"Sudah mau dua bulan ini enggak ngirim-ngirim (uang) ke kampung, enggak tahu itu anak-anak sama mbahnya di sana makan apa," ucapnya sambil menahan air mata.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com