JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka 20 pos di Cengkareng, Jakarta Barat, untuk melayani masyarakat yang hendak melakukan imunisasi difteri. Kepala Puskesmas Kecamatan Cengkareng Nurmari Wahyu Hapsarai mengatakan, ada 10 puskesmas, serta sejumlah posyandu, dan sekolah yang telah dibuka untuk melayani warga.
SMAN 33 menjadi salah satu sekolah percontohan untuk melakukan imunisasi difteri.
"Kami membuka 20 pos. Kami membuat strategi dengan tenaga dan kekuatan logistik yang ada," ujar Nurmari di SMAN 33, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/12/2017).
Nurmari mengatakan, instansinya menargetkan ada 178.000 orang dari umur satu tahun hingga 19 tahun yang mendapatkan imunisasi difteri di Kecamatan Cengkareng. Pemberian vaksin difteri akan dilakukan selama satu bulan.
Ia menyampaikan, sosialisasi dilakukan dengan menggunakan jejaring posyandu serta melalui PKK.
Baca juga : Cegah Penyebaran Difteri, Ratusan Siswa SD di Depok Diimunisasi
"Pertama kami koordinasi ke camat. Setelah camat koordinasi ke lurah, kami ke kader PKK serta jejaring puskesmas lainnya. Kami ada grup WhatsApp dan sosialisasi rutin lainnya," ujar Nurmari.
Kementerian Kesehatan memilih Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebagai tahap pertama kegiatan imunisasi difteri. Di dua wilayah itu ditargetkan ada 1,2 juta orang yang mendapatkan imunisasi difteri. Setelah Jakarta, Kemenkes berencana melakukan imunisasi di Jawa Timur.
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan serentak melakukan imunisasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mulai pekan kedua Desember untuk putaran pertama dan pada pekan kedua Januari 2018 untuk putaran kedua. Imunisasi juga akan dilakukan di pekan kedua Juni 2018 untuk putaran ketiga.
Difteri merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Difteri termasuk penyakit menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa anak-anak dan orang dewasa.