Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Salah Satu Kampung Terpadat dan Terkumuh di Jakarta...

Kompas.com - 13/02/2018, 17:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

Kehadiran pedagang keliling agaknya membuat banyak sampah plastik berserakan di depan rumah warga.

Baca juga: Anies-Sandi Akan Bangun Rumah Berlapis di 16 Kampung Kumuh

Di sudut lain, sejumlah rumah semi permanen berdiri di atas kali yang dipenuhi sampah.

"Memang di sini agak bau ya. Warga biasanya buang sampah langsung ke bawah (kali)," kata Saleh, salah seorang warga.

Di balik kepadatan perkampungan tersebut, warga rupanya tetap dapat mengakses kebutuhan primer, seperti listrik dan air.

Baca juga: Anies-Sandi Akan Laksanakan Program Rumah Berlapis di 16 Kampung Kumuh

Normalisasi di sisi barat waduk Pluit yang menggusur Blok G, Rt 19 Rw 17, Penjaringan Jakarta UtaraKOMPAS.COM / DIAN FATH RISALAH EL ANSHARI Normalisasi di sisi barat waduk Pluit yang menggusur Blok G, Rt 19 Rw 17, Penjaringan Jakarta Utara
Sejumlah warga juga terlihat asyik menyaksikan tayangan sepak bola melalui televisi di sebuah warung.

Apabila Jalan Muara Baru Raya menjadi halaman depan perkampungan RW 017 Penjaringan, Waduk Pluit menjadi halaman belakang perkampungan itu.

Sodikah, salah seorang warga, menyebut sejumlah rumah milik warga RW 017 sudah ditertibkan untuk proyek revitalisasi Waduk Pluit, beberapa tahun lalu.

Baca juga: Anies Sebut Anggaran Penataan Kampung Kumuh Sedikit

"Dulu ini rumah semua, setelah digusur sekarang orangnya pada pindah ke rusun," kata Sodikah sambil menunjuk tepian Waduk Pluit.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan akan menata kawasan RW 017 Penjaringan dan memindahkan warganya ke rumah susun.

"Selama ini, warga dipindahkan ke rusun yang jauh dari tempat tinggal mereka, tetapi kalau di sini warga dibangunkan rusun yang memang ada di tempat mereka. Jadi, mereka nggak kecabut dari ekosistemnya," kata Sandiaga.

Kompas TV proyek gagasan Ali Sadikin ini menyulap wajah kumuh Jakarta menjadi kota modern
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com