Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Rekomendasikan Transjakarta Naikan Tarif Rupiah Per Kilometer OK Otrip

Kompas.com - 23/02/2018, 06:39 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Aroufi mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian terhadap jarak tempuh mikrolet di kawasan Tanah Abang.

Hasil kajian itu menunjukkan, rata-rata jarak tempuh mikrolet yang beroperasi di Tanah Abang 175 km per hari dengan panjang trayek 17 kilometer.

Melihat hasil kajian itu, pihaknya berencana memberikan rekomendasi agar PT Transjakarta menurunkan target jarak tempuh mikrolet Tanah Abang menjadi 175 km dari 190 km yang ditargetkan dalam progam OK Otrip.

"Kalau ditanya ada kompromi (menurunkan target) ya tidak serta merta. Dari 190 menjadi 175 km karena survei (kajian)," ujar Masdes di Kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Baca juga : Kalau Dibatasi, Nanti Angkot Manual Tergerus Angkot OK Otrip

Dari hasil kajian lainnya, Dishub DKI juga berencana merekomendasikan agar tarif rupiah per kilometer dinaikan dari Rp 3.459 per kilometer menjadi sekitar Rp 4.000 per kilometer.

Angka itu diperoleh setelah menghitung biaya operasional angkot, termasuk pembayaran gaji sopir.

Dalam penerapan OK Otrip, dibutuhkan dua sopir mikrolet yang bekerja pada shift pagi dan sore hari dengan gaji lebih kurang Rp 3,6 juta untuk satu sopir.

Namun, Masdes mengatakan bahwa PT Transjakarta yang akan memutuskan nantinya. Dishub DKI hanya memberikan rekomendasi dari hasil kajian agar bisa menjadi rujukan PT Transjakarta sebagai perusahaan yang akan bekerjasama dengan pemilik angkutan.

"Mendekati Rp 4.000 per kilometer, tetapi simulasi kami yang menerapkan, PT Transjakarta yang sign kontrak. Kami hanya bantu simulasi yang menetapkan Transjakarta," ujar Masdes.

Baca juga : Tolak Syarat OK Otrip, Sopir Angkot Tanah Abang Mogok Beroperasi

Sejumlah koperasi angkutan yang telah mengikuti uji coba OK Otrip seperti KWK dan Budi Luhur juga berharap ada perubahan dari target jarak tempuh dan tarif rupiah per kilometer.

Mereka meminta agar target jarak tempuh diturunkan dan tarif per kilometer dinaikkan bila ingin kedua koperasi tersebut melanjutkan kerjasama OK Otrip.

Kompas TV Wakil gubernur Sandiaga Uno menawarkan program Ok-Otrip bagi para sopir, salah satunya berupa gaji bulanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com