Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Lihat Patung Polisi di Semanggi? Ini Fungsinya...

Kompas.com - 23/02/2018, 15:57 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan kerap terjadi di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Seperti halnya Jumat (23/2/2018) pagi ini, kemacetan terjadi di ruas jalan menuju lingkar Semanggi yang letaknya tak jauh dari Semanggi Plaza, sekitar pukul 09.00.

Kemacetan membuat kendaraan roda dua yang ditumpangi Kompas.com nyaris tidak dapat bergerak.

Baca juga: Ada Pesta Kembang Api, Polantas Siapkan Skenario Lalu Lintas di Depan Kelenteng Ambarawa

Di tengah kemacetan, sayup-sayup Kompas.com mendengar dua orang laki-laki yang berboncengan di atas motor terlibat perbincangan serius.

"Oh makanya macet, itu lihat di depan ada polisi. Ada razia kali ya," ujar pria yang dalam posisi membonceng.

"Mana razia? Gue enggak lihat ada polisi," jawab pria yang mengemudikan motor.

Baca juga: Seruduk Polantas di Perempatan Matraman, Sebastianus Ditangkap Polisi

Penasaran dengan polisi yang dimaksud pria tersebut, Kompas.com berusaha mencari-cari polisi yang dimaksud. Benar saja, agaknya pria tersebut salah sangka.

Dari kejauhan, terlihat patung polisi lalu lintas (polantas) yang terlihat menyerupai polisi asli.

"Ngaco ya, itu patung," kata pengemudi motor setelah meyakini anggapan kawannya salah.

Baca juga: Pengemudi Cadillac Mengaku Tak Menarik Lengan Polantas yang Terseret di Busway

Melihat lebih dekat, patung polisi tersebut memang mirip polantas asli.

Polisi buatan itu mengenakan seragam, rompi, sepatu, topi dan membawa tongkat lampu polantas.

Patung polisi diletakkan tepat di depan pos polisi bundaran Semanggi.

Baca juga: Begini Rangkaian Adegan Rekonstruksi Pengemudi Cadillac Seret Polantas

Mungkin ada di antara kita pernah mengalami hal yang sama, atau paling tidak, pernah melihat patung berbentuk polisi dengan ukuran, seragam, dan atribut menyerupai polisi asli.

Apa tujuannya?

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, pemasangan patung polisi bukan tanpa alasan.

Menurutnya, cerita pengendara motor di Semanggi yang terkecoh tersebut menjadi salah satu contoh fungsi pemasangan patung polisi.

"Ada efek kejut, kan, di sana? Itu salah satu tujuan kami. Harapan kami masyarakat menjadi lebih waspada," ujar Halim.

Baca juga: Polantas yang Diseret Tessa di Busway Masih Jalani Perawatan

Patung Polisi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Foto diambil pada Jumat (23/2/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Patung Polisi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Foto diambil pada Jumat (23/2/2018).
Pemasangan patung tidak dilakukan di sembarang tempat.

Menurut Halim, patung dipasang di titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan.

"Ini sebagai monumen untuk pengendara. Dengan adanya patung tersebut, diharapkan masyarakat paham bahwa lokasi tersebut merupakan lokasi yang rawan. Jadi, untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Baca juga: Ada Luka Tusuk, Anggota Polantas Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Monumen pengingat ini tak hanya berupa patung polisi.

"Kalau anda lihat ada, kan, mobil ringsek dipasang di tepi jalan. Nah, itu artinya di lokasi tersebut pernah terjadi kecelakaan, sama saja fungsinya agar pengendara lebih waspada," ujar Halim. 

Kompas TV Oknum Polantas terekam melakukan pungli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com