Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penggelapan Sertifikat RS Sumber Waras Serahkan Diri

Kompas.com - 22/03/2018, 13:50 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku kasus penggelapan sertifikat Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, I Wayan Suparmin, selaku ketua Perhimpunan Sosial Candra Naya (PSCN) menyerahkan diri setelah dua tahun jadi buronan.

Kasie Intel Kejari Jakarta Barat, Teguh Ananto, mengatakan Wayan kabur ke Thailand dengan alasan menenangkan diri pada 24 Maret 2016.

"Pada awal Febuari sudah kembali ke Indonesia dan diburu, hingga akhirnya hari Rabu kemarin, tanggal 21 Maret 2018, terdakwa menyerahkan diri ke kejaksaan," kata Teguh di kantornya di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis ini.

Teguh menjelaskan, Wayan ke luar negeri setelah dibebaskan dari vonis 1,5 tahun penjara usai melakukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta pada 23 September 2015.

"Hakim menilai ini kasus perdata bukan pidana," kata Teguh.

Namun, jaksa penuntut umum keberatan dengan putusan tersebut dan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) pada 13 April 2016. Sejak itu, Wayan divonis 1 tahun 6 bulan.

"Diduga ia telah lebih dulu melarikan diri ke luar negeri setelah mengetahui putusan kasasi " kata Teguh.

Rabu kemarin, kejaksaan mengeksekusi terpidana ke Lapas Suka Miskin, Bandung Jawa Barat pada sekitar pukul 21.00 WIB.

"Yang bersangkutan minta sudah sakit-sakitan dan pihak keluarga besarnya ada di Bandung," katanya.

PCSN atau yang dulu bernama Sin Ming Hui adalah pendiri RS Sumber Waras pada 1962. Pada tahun yang sama kepemilikian RS Sumber Waras berpindah ke Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW).

Namun, bank menyerahkan sertifikat tanah hak milik ke Wayan dari PCSN sementara kepemilikan telah lama dipegang oleh YKSW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com