Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Anies Saya Mau Suami Saya Dibantu, kalau Bisa Dikasih Kerjaan"

Kompas.com - 05/04/2018, 15:05 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan Hartono dan Sunarsip menjadi korban kebakaran di Jalan Perumahan Taman Kota, RT 16 RW 06, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada 29 Maret lalu. Rumah mereka ludes dilalap api.

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke lokasi kebakaran itu pada 30 Maret, Sunarsip mendekati Anies dan nekat meminta pekerjaan untuk Hartono, suaminya.

"'Pak Anies saya mau suami saya dibantu, kalau bisa saya dikasih kerjaan. Suami saya nganggur'. Saya spontan juga. Kalau lewat orang lain, enggak mau. Maunya langsung, salaman. Kalau orang lain pasti lama dan belum tentu Pak Anies percaya," cerita Sunarsip  kepada Kompas.com, Kamis (5/4/2018), tentang pertemuan dan pembicaraannya dengan Anies pada 30 Maret itu.

Baca juga : Begini Kondisi 2 Petugas Damkar yang Jadi Korban Kebakaran Taman Kota

Ibu dua anak tersebut mengatakan, Anies saat itu tepat berada di lahan bekas rumahnya yang telah hangus terbakar.

"Saya enggak mau nangis-nangis minta bantuan, malah jadi beban. Daripada bantuan uang saya lebih mending pekerjaan. Saya lebih suka yang bertukar jasa daripada gratis," ujar  Sunarsip.

Sang suami awalnya tidak mengira istrinya akan senekat itu meminta pekerjaan kepada Anies.

Hartono bersyukur, permintaan istrinya mendapat respon cepat dari Anies. Ia kini menjadi pembersih marmer di rumah dinas Anies di Menteng , Jakarta Pusat.

"Alhamdulillah, setelah istri saya pagi ngomong, sorenya stafnya langsung nelepon ngasih kerjaan. Saat itu pikiran saya masih kacau balau habis kebakaran, setelah dua hari tiga hari saya baru kerja di sana," cerita Hartono.

Ia memulai kerja di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Rabu kemarin. Ia membawa putra dan keponakannya untuk membersihkan marmer di rumah tersebut.

Hartono mengatakan hingga saat ini ia belum bertemu langsung Anies untuk mengucapkan terima kasih. Sejauh ini komunikasi pekerjaanya sebagai tukang poles marmer hanya bersama staf gubernur.

"Kalau ketemu nanti saya mau bilang terima kasih. Saya jadi bisa bekerja lagi. Kalau bisa pekerjaan saya tidak berhenti dari ini aja," kata dia.

Hartono dan keluarganya kini menempati rumah kontrakan yang tak jauh dari rumah lamanya. Keluarga itu berharap bisa segera punya uang untuk membangun kembali rumah mereka.

Baca juga : Korban Kebakaran Taman Kota: Satu Lembar pun Tak Tersisa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com