Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Drum Ciu Disita dari Wanita 65 Tahun di Gambir

Kompas.com - 19/04/2018, 21:17 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat menyita barang bukti dari penggerebekan rumah produksi arak ciu atau fermentasi beras tape di Jalan Sinyar II Nomor 27, RT 001 RW 012, Duri Pulo, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).

Produksi tersebut dilakukan di rumah seorang wanita lanjut usia berinisial TPN (65).

"(Pelaku) kerja sendiri, ini home industry. Kami menyita 13 drum besar ciu hasil fermentasi," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu di lokasi.

Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Produksi Ciu di Gambir

Barang sitaan lainnya adalah sebuah jeriken berisi seperempat ciu siap konsumsi, sebuah jeriken kecil berisi ciu siap konsumsi, dan setengah ragi.

Selain itu, ada pula barang-barang produksi yang ikut disita seperti 100 botol ukuran 600 mililiter, satu dandang besar, dan sebuah kompor.

Dalam memproduksi ciu, TPN menggunakan beras merah, beras putih, gula, dan air.

Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Ciu Rumahan di Ciledug

Polres Metro Jakarta Pusat menggerebek rumah yang memproduksi arak ciu di Jalan Sinyar II, Duripulo, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Polres Metro Jakarta Pusat menggerebek rumah yang memproduksi arak ciu di Jalan Sinyar II, Duripulo, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018).
Semua bahan direndam lebih dari 1 bulan dan difermentasi. Kemudian hasilnya dikemas dalam botol siap edar.

Dalam satu hari, TPN bisa mengedarkan 20-30 botol dengan harga Rp 18.000-25.000.

"Kami baru penindakan. Untuk (peredaran) itu kami lakukan penyelidikan lagi," ujarnya.  

Baca juga: Dua Penjual 21 Liter Miras Jenis Ciu Hanya Didenda Rp 1 Juta

TPN disangkakan Pasal 142 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Pasal 62 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perlindungan Konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com