Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik tentang Penutupan Sense Karaoke dan Diskotek Exotic

Kompas.com - 20/04/2018, 06:55 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

Hal yang tak jauh berbeda juga terjadi di Exotic. Mereka berusaha membuka pintu diskotek dengan menggedor rolling door, tetapi tak ada jawaban dari dalam.

Baca juga : Kisah Keberanian Srikandi Satpol PP Tutup Alexis, Sense, hingga Exotic...

Akhirnya, mereka menyiapkan stiker dan spanduk tanda penyegelan untuk dipasang. Dua stiker penyegelan ditempel di pintu kaca dan di rolling door hitam.

Sementara itu, sebuah spanduk juga dipasang di atap pintu utama. Spanduk tersebut berisi tulisan, "Dengan ini menutup dan melarang kegiatan usaha Nama Usaha Exotic, Jenis Kegiatan Diskotek, Musik Hidup, Griya Pijat, dan Bar".

3. Proses tercepat

Bisa dibilang, proses penutupan Sense dan Exotic adalah yang tercepat. Ini semua berkat adalah Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata.

Narkoba masuk dalam pelanggaran berat dalam pergub itu. Tempat hiburan yang melakukan pelanggaran berat akan langsung dicabut seluruh izin usahanya tanpa surat peringatan.

Baca juga : Peran Penting Srikandi Satpol PP dalam Penertiban di DKI

Pada Rabu (11/4/2018) hingga Kamis (12/4/2018) dini hari, Badan Narkotika Nasional menggerebek Sense Karaoke. Di sana, diamankan barang bukti narkoba dan juga pegawai yang diduga ada yang terlibat sebagai pengedar.

Hari itu juga, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati langsung mengeluarkan surat rekomendasi pencabutan izin usaha kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP).

Satpol PP resmi menyegel unit usaha bermerk Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018)KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Satpol PP resmi menyegel unit usaha bermerk Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018)

Pada hari yang sama juga, Dinas PM PTSP mengeluarkan surat pencabutan izin usaha Sense. Lima hari kemudian, Sense Karaoke pun ditutup. Proses penutupan Sense Karaoke nyaris hanya satu pekan saja.

Sementara itu, penutupan Diskotek Exotic justru lebih lama. Mulanya adalah ditemukannya jenazah yang diduga meninggal karena overdosis pada 2 April.

Baca juga : Pegawai Diskotek Exotic: Teman-teman Saya Nangis Semua, Sekarang Pengangguran...

Pemprov DKI lantas membuat penyelidikan untuk mencari tahu dugaan peredaran narkoba di tempat itu. Butuh waktu hampir 10 hari untuk mencari buktinya. Sampai akhirnya Dinas Pariwisata juga mengirim surat rekomendasi pencabutan izin usaha.

Meski demikian, proses penutupan dua tempat hiburan itu adalah yang tercepat di zaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tempat hiburan sebelumnya, yaitu Alexis, membutuhkan waktu lebih dari sebulan.

Laporan tentang adanya prostitusi di sana kembali mencuat pada Januari 2018. Namun, penutupan baru dilakukan pada Maret setelah pergub baru terbit.

Ketua RT 13 Ahmad Goji menyaksikan penyegelan diskotek Exotic di Magga Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018) yang dilakukan oleh Satpol PP. RIMA WAHYUNINGRUM Ketua RT 13 Ahmad Goji menyaksikan penyegelan diskotek Exotic di Magga Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018) yang dilakukan oleh Satpol PP.

4. Dua tempat dalam sehari

Hal menarik lain, Sense dan Exotic merupakan tempat hiburan yang ditutup secara bersamaan. Dua tempat hiburan ditutup dalam waktu satu hari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com