Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik tentang Penutupan Sense Karaoke dan Diskotek Exotic

Kompas.com - 20/04/2018, 06:55 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin menjadi akhir bagi tempat hiburan Sense Karaoke dan Diskotek Exotic. Secara resmi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup dua tempat tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan kejadian ini merupakan pesan bagi semua pengusaha hiburan malam. Tempat hiburan yang mereka miliki, harus dijaga agar benar-benar bersih dari narkoba.

"Saya ingin sampaikan kepada pemilik hiburan yang akan membuka lapangan kerja, untuk memastikan tempatnya tidak dijadikan tempat konsumsi dan peredaran narkoba," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (19/4/2018).

Baca juga : Sandiaga: Srikandi Satpol PP Senyum, Ya, Jangan Sampai Terprovokasi...

Sandiaga tidak ingin berkompromi dengan masalah narkoba. Tidak ada toleransi untuk tempat hiburan yang mengedarkannya. Berikut ini adalah lima fakta yang terjadi dalam penutupan Exotic dan Sense pada Kamis pagi.

 

Anggota Satpol PP perempuan dikerahkan untuk menutup Sense dan Exotic. Apel pasukannya digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Anggota Satpol PP perempuan dikerahkan untuk menutup Sense dan Exotic. Apel pasukannya digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018).

1. Ditutup Satpol PP perempuan

Tidak perlu pasukan dengan banyak perlengkapan untuk menutup tempat hiburan. Cukup anggota Satpol PP perempuan yang pemberani yang menyambangi Sense dan Exotic yang melanggar.

Mereka juga tidak membawa alat apa pun, hanya selembar kertas dan spanduk untuk ditempel di lokasi pelanggaran. Ada alasan di balik dipilihnya Satpol PP perempuan itu.

Baca juga : Tutup Sense dan Exotic, Pemprov DKI Kerahkan Para Srikandi Satpol PP

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan mereka sebelumnya sukses menutup Alexis. Tim yang sama pun akhirnya dikerahkan di Sense dan Exotic untuk melanjutkan kesuksesan itu.

"Kemarin sudah sukses, don't change the winning team," ujar Sandiaga.

Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan perempuan dipilih agar penutupan berjalan tanpa kekerasan.

"Wanita kan penuh dengan keramahan, penuh dengan senyum, diharapkan semua bisa berjalan dengan baik tanpa ada kekerasan," ujar Yani.

Baca juga : Alasan Pemprov DKI Terjunkan Satpol PP Wanita Tiap Menutup Tempat Hiburan

Satpol PP wanita diturunkan untuk menutup diskotek Exotic pada Kamis (19/4/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Satpol PP wanita diturunkan untuk menutup diskotek Exotic pada Kamis (19/4/2018).

2. Tanpa perlawanan

Berbeda dengan pengalaman sebelumnya di Alexis, penutupan Sense dan Exotic berlangsung tanpa perlawanan. Di Sense, anggota Satpol PP menyisir sudut-sudut ruangan karaoke yang berada di lantai 7.

Setelah itu, Satpol PP juga memasang garis Satpol PP berwarna kuning di sejumlah ruangan.

Spanduk dan stiker berisi informasi penyegelan juga dipasang di beberapa pintu masuk.

Hal yang tak jauh berbeda juga terjadi di Exotic. Mereka berusaha membuka pintu diskotek dengan menggedor rolling door, tetapi tak ada jawaban dari dalam.

Baca juga : Kisah Keberanian Srikandi Satpol PP Tutup Alexis, Sense, hingga Exotic...

Akhirnya, mereka menyiapkan stiker dan spanduk tanda penyegelan untuk dipasang. Dua stiker penyegelan ditempel di pintu kaca dan di rolling door hitam.

Sementara itu, sebuah spanduk juga dipasang di atap pintu utama. Spanduk tersebut berisi tulisan, "Dengan ini menutup dan melarang kegiatan usaha Nama Usaha Exotic, Jenis Kegiatan Diskotek, Musik Hidup, Griya Pijat, dan Bar".

Petugas Satpol PP memasang garis pembatas di pintu masuk ballroom Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Petugas Satpol PP memasang garis pembatas di pintu masuk ballroom Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018).

3. Proses tercepat

Bisa dibilang, proses penutupan Sense dan Exotic adalah yang tercepat. Ini semua berkat adalah Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata.

Narkoba masuk dalam pelanggaran berat dalam pergub itu. Tempat hiburan yang melakukan pelanggaran berat akan langsung dicabut seluruh izin usahanya tanpa surat peringatan.

Baca juga : Peran Penting Srikandi Satpol PP dalam Penertiban di DKI

Pada Rabu (11/4/2018) hingga Kamis (12/4/2018) dini hari, Badan Narkotika Nasional menggerebek Sense Karaoke. Di sana, diamankan barang bukti narkoba dan juga pegawai yang diduga ada yang terlibat sebagai pengedar.

Hari itu juga, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati langsung mengeluarkan surat rekomendasi pencabutan izin usaha kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP).

Satpol PP resmi menyegel unit usaha bermerk Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018)KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Satpol PP resmi menyegel unit usaha bermerk Sense di Mal Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (19/4/2018)

Pada hari yang sama juga, Dinas PM PTSP mengeluarkan surat pencabutan izin usaha Sense. Lima hari kemudian, Sense Karaoke pun ditutup. Proses penutupan Sense Karaoke nyaris hanya satu pekan saja.

Sementara itu, penutupan Diskotek Exotic justru lebih lama. Mulanya adalah ditemukannya jenazah yang diduga meninggal karena overdosis pada 2 April.

Baca juga : Pegawai Diskotek Exotic: Teman-teman Saya Nangis Semua, Sekarang Pengangguran...

Pemprov DKI lantas membuat penyelidikan untuk mencari tahu dugaan peredaran narkoba di tempat itu. Butuh waktu hampir 10 hari untuk mencari buktinya. Sampai akhirnya Dinas Pariwisata juga mengirim surat rekomendasi pencabutan izin usaha.

Meski demikian, proses penutupan dua tempat hiburan itu adalah yang tercepat di zaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tempat hiburan sebelumnya, yaitu Alexis, membutuhkan waktu lebih dari sebulan.

Laporan tentang adanya prostitusi di sana kembali mencuat pada Januari 2018. Namun, penutupan baru dilakukan pada Maret setelah pergub baru terbit.

Ketua RT 13 Ahmad Goji menyaksikan penyegelan diskotek Exotic di Magga Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018) yang dilakukan oleh Satpol PP. RIMA WAHYUNINGRUM Ketua RT 13 Ahmad Goji menyaksikan penyegelan diskotek Exotic di Magga Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018) yang dilakukan oleh Satpol PP.

4. Dua tempat dalam sehari

Hal menarik lain, Sense dan Exotic merupakan tempat hiburan yang ditutup secara bersamaan. Dua tempat hiburan ditutup dalam waktu satu hari.

Sandi mengatakan tugas ini lebih berat bagi Satpol PP perempuan.

"Kali ini mereka mendapat tugas lebih besar lagi yaitu dua tempat sekaligus," ujar Sandiaga.

Baca juga : Usai Lihat Satpol PP Segel Kantornya, Pegawai Diskotek Exotic Ini Pergi Cari Pekerjaan

Sandi mengingatkan mereka harus menunjukan cara penutupan yang terhormat dan bermartabat. Nama baik Pemprov DKI harus dijaga dalam kegiatan ini.

"Jaga nama baik Pemprov, jaga nama baik DKI Jakarta, jaga nama baik kita semua di sini. Saya berseragam hari ini untuk menghormati kalian semua," kata Sandiaga.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memimpin apel penutupan Sense Karaoke dan Diskotek Exotic di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memimpin apel penutupan Sense Karaoke dan Diskotek Exotic di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018).

5. Diberi peluang OK OCE

Sama seperti Alexis, Sandiaga juga membuka peluang bagi mantan pekerja Sense dan Exotic untuk bergabung dengan OK OCE. Mereka bisa dilatih untuk menjadi wirausaha baru.

"Kami sudah buka untuk OK OCE, silakan mendaftar," ujar Sandiaga.

Baca juga : Diskotek Exotic Persilakan Karyawan Ikut Tawaran OK OCE Sandiaga

Sandiaga mengatakan saat ini banyak peluang usaha di sektor pariwisata. Tentunya, kata dia, pariwisata yang halal. Mereka bisa disalurkan untuk bekerja di sektor itu atau menjadi wirausaha.

"Kami buka teman-teman yang dirumahkan untuk bergabung dengan OK OCE atau disalurkan ke usaha lain atau dididik untuk jadi wirausaha," ujar Sandiaga.

Meski demikian, belum tahu apakah pekerja Sense dan Exotic mau bergabung OK OCE. Sebab, pekerja Alexis yang lebih dulu diberi tawaran pun belum ada yang bergabung hingga saat ini.

Kompas TV Pemprov DKI menutup Diskotek Exotic di wilayah Pangeran Jayakarta, Sawah Besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com