Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangkutan Sampah di Kolong Tol Bisa Dipercepat Lewat Waduk

Kompas.com - 20/04/2018, 14:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelesaian pembersihan sampah dari kolong Tol Pelabuhan, Papanggo, Jakarta Utara, diperkirakan dapat dipercepat menjadi beberapa minggu saja.

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana mengatakan, upaya itu dilakukan dengan cara memotong jalur pengangkutan sampah melalui Waduk Cincin untuk menghemat waktu.

"Kita akan percepatan mungkin nanti kita potong melalui lewat waduk cincin ini. Waduk cincin akan kita taruh alat nanti semacam ponton apung, sehingga mempercepat proses pengangkutannya," kata Ali, kepada wartawan, Jumat (20/4/2018).

Baca juga : 310 Petugas Gabungan Bersihkan Sampah di Kolong Tol Pelabuhan

Tiga hari terakhir, pengangkutan sampah dari kolong tol dilakukan melalui permukiman warga menggunakan gerobak motor.

Padahal, tempat pembuangan hanya berjarak beberapa puluh meter dari lokasi tumpukan sampah. Namun, terkendala akses jalan yang terpotong oleh Waduk Cincin.

Ali memprediksi, proses pembersihan bisa selesai di bawah satu bulan bila pengangkutan dilakukan melalui Waduk Cincin.

"Kalau nanti kita potong lewat waduk ini, kita coba mungkin bisa mempercepat ya, bisa lebih cepat seminggu lebih cepat ya, enggak sampai sebulan bisa kita habisin semua," ujar Ali.

Baca juga : Sampah di Kolong Tol Pelabuhan Berbau Menyengat dan Bikin Anak-anak Sesak Napas

Ali juga berencana, menurunkan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pembersihan sampah.

"Kalau bisa kita dorong alat-alat kecil kita, alat berat yang kecil bisa masuk ke kolong akan kita mainkan, bisa mempercepat lagi," kata Ali.

Sebelumnya, hamparan sampah ditemukan di kolong Tol Pelabuhan tepatnya di Gang 23, Jalan Warakas I, Papanggo, Jakarta Utara.

Saat ini, hamparan sampah tersebut telah mulai dibersihkan dan ditargetkan dapat selesai dalam satu bulan ke depan.

Kompas TV Tumpukan sampah beraroma menyengat didominasi sampah rumah tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com