JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, fenomena pedagang musiman memenuhi Jalan Bekasi Barat di depan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, pada malam takbiran, Kamis (14/6/2018) kemarin, sudah menjadi tradisi.
"Ini memang tidak bisa dicegah karena sudah tradisi. Jadi selain pedagang cari untung, memang masyarakatnya juga membutuhkan karena harganya relatif murah," kata Bambang di Stasiun Jatinegara, Kamis.
Awalanya, Pemkot Jakarta Timur merelokasi para pedagang musiman tersebut ke Jalan Bekasi 1, tepat di samping Sentra Batu Akik Rawa Bening. Namun, Kamis jelang malam kemarin ratusan pedagang datang dan meminta petugas Satpol PP menutup Jalan Bekasi Barat. Sejumlah pedagang bahkan nekat menggelar lapak di jalur bus transjakarta.
Baca juga: 385 Petugas Gabungan Dikerahkan untuk Tertibkan Kawasan Jatinegara
Setelah beberapa kali melakukan negosiasi, pukul 19.20 WIB, Satpol PP Kecamatan Jatiengara bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Timur memberi izin para pedagang membuka lapak di Jalan Bekasi Barat. Jalan ditutup dan arus lalu lintas dialihkan ke Bekasi 1.
Namun para pedagang tidak boleh mendirikan lapaknya di lintasan busway yang masih beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.
"Kami buka karena memang sudah urgent. Makin malam mereka makin banyak, tidak terbendung. Perjanjianya mereka tidak menempati busway, kita juga tetap sterilkan jalurnya," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jaktim Syofian Thahir.
Syofian menjelaskan, para pedagang musiman ini datang dari berbagai wilayah, bukan hanya pedagang setempat. Ada dari Tangerang, Bekasi, Bogor, Sukabumi, dan Bandung.
Ia menjelaskan kondisi tersebut sudah menjadi tradisi.
Keberadaan PKL tersebut tidak lepas dari adanya praktik jual beli lapak yang dilakukan ormas tertentu.
"Mereka memang ada yang mengontrol, seperti ada oknum-oknum kordinator dari ormas. Kami hanya bisa berupaya untuk menjaga agara tetap tertib, sehingga masyarakat pengguna jalan serta busway juga tetap bisa melintas," kata dia.
Baca juga: Satpol PP Izinkan PKL Musiman Buka Lapak di Jalan Bekasi 1, Jatinegara
Beberapa pedagang mengakui bahwa mereka memberikan setoran kepada oknum yang berperan sebagai kordinator. Jumlah bayarannya tidak menentu.
"Sistemnya seperti sewa lapak. Ada yang bayar Rp 100.000 ada yang Rp 150.000," ujar F, pedagang asal Tangerang.
Hal itu juga diutaran rekanya, M, yang menjual baju-baju anak kecil. Menurut M, biasanya pembayaran tergantung waktu berdagang, semakin mepet waktunya akan semakin mahal.
"Biasanya tergantung hari, kalau makin ke sini (jelan Lebaran) makim mahal. Tadi malah ada nyewa sampai Rp 180.000 kalau ngga salah karena dia siangnya baru daftar," ujar dia.
Sejak Kamis siang, sudah banyak terdapat coretan di atas aspal di Jalan Bekasi Barat sebagai penanda lapak pedagang. Namun coretan tersebut dihapus petugas Satpol PP bersama pasukan oranye karena dianggap tidak mengikuti aturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.