Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangkraknya Lahan Bakal Waduk di Dekat Rumah Anies yang Disebut Sandi sebagai Sebuah Ironi ...

Kompas.com - 17/06/2018, 16:46 WIB
Sherly Puspita,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu (16/6/2018) pagi kemarin warga RW 004 Kelurahan Cilandak Barat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan berkesempatan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara halalbihalal yang diselenggarakan di Makam Wakaf Muslim Cilandak Barat.

Makam tersebut letaknya tak jauh dari rumah yang ditinggali orang nomor satu di DKI Jakarta sejak tahun 2012 tersebut.

Dalam acara yang digelar pada hari kedua lebaran tersebut, warga tak hanya bersilaturahim dan bermaaf-maafan. Mereka juga menggunakan momen tersebut untuk berinteraksi langsung dengan Anies dan mengutarakan aspirasinya.

Baca juga: Saran Sandiaga untuk Anies dalam Membahas Waduk Lebak Bulus

Ketua RW 004 Mursyid, saat itu mewakili warga, menyampaikan keinginan warga agar proyek pembangunan Waduk Lebak Bulus yang terletak tak jauh dari kawasan makam tersebut segera diselesaikan.

Menurut Mirsyid, rencana pembangunan waduk ini bermula ketika Jakarta mengalami banjir besar sekitar tahun 2005. Saat itu, DKI masih dipimpin oleh mantan Gubernur Sutiyoso.

Saat banjir bandang terjadi, warga Lebak Bulus yang juga terkena imbas banjir meminta pemerintah membangun sebuah waduk untuk mencegah banjir datang kembali.

Baca juga: Warga Menyerahkan Keberlangsungan Pembangunan Waduk Lebak Bulus ke DKI

Pembangunan Waduk Lebak Bulus ini kemudian masuk dalam salah satu amanat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI 2030 Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kemen PU untuk Pemprov DKI, yang dikeluarkan sekitar tahun 2013.

Saat itu rencananya, ada 11 waduk baru sampai 2030 dan ada 14 situ yang perlu ditata. Saat itu tugas dibebankan kepada Dinas Pekerjaan Umum DKI yang sekarang telah berganti nama menjadi Dinas Tata Air DKI.

Dikutip dari Harian Kompas (1/6/2016), Kepala Bidang Pembebasan Lahan Dinas Tata Air DKI yang dijabat oleh Triyono mengatakan, Waduk Lebak Bulus yang sedianya akan diberi nama Waduk Gunung Balong tersebut akan dimulai pembangunannya pada tahun 2017.

Baca juga: Sandiaga Nilai Lahan Mangkrak Bakal Waduk di Dekat Rumah Anies Sesuatu yang Ironi

Lahan kosong milik pemerintah di RT 014 RW 004 Kelurahan Cilandak Barat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (16/6/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Lahan kosong milik pemerintah di RT 014 RW 004 Kelurahan Cilandak Barat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (16/6/2018).

Tapi hingga kini, lahan tersebut masuh berupa tanah kosong. Pembebasan lahan disebut menjadi salah satu penghambat berjalannya proyek. Saat ini baru sekitar 1,5 hektar lahan saja yang dibebaskan dari target pembebasan 3 hektar lahan.

 

Bersedia "digusur"

Mursyid mengatakan, di lahan bakal waduk tersebut masih berdiri sebuah masjid bernama Darul Ishan. Namun, warga telah merelakan masjid tersebut dipindahkan untuk kelangsungan proyek.

Ia menyadari ada beberapa rumah penduduk juga yang masih berdiri di sana. Namun menurutnya, jika harga pembebasan lahan sesuai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) warga bersedia menjual lahannya.

"Atau tanah yang ada itu dibangun taman saja. Kami sudah tidak kebanjiran lagi sekarang karena kali sudah dikeruk. Yang penting lahan kami rapi, tidak kusut," ujar Mursyid saat ditemui kemarin.

Baca juga: Lama Mangkrak, Lahan Bakal Waduk Lebak Bulus Jadi Pembuangan Tanah Uruk dan Sampah

 

Mendengar aspirasi warga Anies berjanji akan segera menindaklanjutinya. Ia berterima kasih kepada warga yang telah merelakan masjidnya dipindah untul kelancaran pembangunan.

"Tapi menarik, salah satu masalah pembangunan itu adalah memindahkan rumah ibadah. Dan tadi banyak yang bilang Pak Anies kami siap mindah masjid. Jadi, salah satu masalah yang biasanya kita hadapi itu beres," kata Anies.

Meski demikian Anies belum dapat berkomentar banyak. Ia berencana akan mengecek terlebih dahulu informasi lengkap mengenai proyek tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.

 

Sebuah ironi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku prihatin, karena rencana pembangunan waduk tersebut telah bergulir bertahun-tahun dan belum menuai kepastian. Terlebih, lanjut dia, lahan tersebut berada di dekat rumah Anies.

"Apalagi dekat rumahnya gubernur gitu kan. Itu kan ironis banget. Di deket gubernur, itu sudah direncanakan berkali-kali untuk kita pastikan di 2019 mau kemananya harus jelas," kata Sandiaga, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu.

Baca juga: Melihat Tanah Kosong Bakal Waduk Lebak Bulus yang Masih Mangkrak...

Ia mengatakan, hal ini telah menjadi perhatiannya sejak masa kampanyenya. Saat itu, menurut dia, warga sudah mempertanyakan mengenai kelangsungan pengerjaan proyek tersebut.

Sandi menyarankan Anies untuk duduk bersama warga dan membicarakan kelanjutan pembangunan Waduk Lebak Bulus.

"Nah itu tinggal keputusan pemerintahan sekarang paling cocok karena gubernurnya tinggal di sana. Nah, beliau harus duduk sama semua pemangku lingkungan, melibatkan masyarakat maunya seperti apa," sebutnya.

Kompas TV Stasiun MRT Lebak Bulus berdiri di area seluas 10 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com