Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Menyelonong, Penyeberang di Pelican Crossing Depan Mal Ambassador Rawan Tertabrak

Kompas.com - 26/07/2018, 15:55 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyeberang jalan di depan Mal Ambassador, Jalan Prof DR Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, rawan menjadi korban tabrak oleh pengendara motor yang menerobos pelican crossing atau lampu lalu lintas yang dioperasikan pejalan kaki untuk menyeberang.

Tobi, Sekuriti Mal Ambassador yang bertugas menjaga pelican crossing mengatakan, walaupun sudah ada pelican crossing, masih banyak pengendara motor yang menerobos lampu lalu lintas.

Baca juga: Saya Takut Menyeberang, yang Bawa Motor Suka Kencang Banget Terobos Pelican Crossing

"Banyak banget yang nyelonong, bahaya banget buat penyeberang. Korbannya juga sudah banyak, paling sering mendadak ngerem-nya mereka, mungkin kaget karena ada yang mau nyebrang enggak lihat lampu merah, rem mendadak jadinya. Dan itu sering tabrak penyeberang," Kata Tobi, kepada Kompas.com, Kamis (26/07/2018).

Dia memperkirakan, dalam dua hari minimal bisa ada satu korban yang tertabrak saat menyeberang.

"Sehari itu pasti ada yang keserempet, ya dua hari sekali lah pasti ada yang ketabrak atau keserempet, jadi parah banget sih ini. Kalau lagi macet mah aman, tapi kalau lagi lancar itu bahaya banget," tambah Tobi.

Polisi Lalu lintas pun diharapkan dapat membantu menjaga pelican crossing agar pengendara motor yang melintas bisa lebih tertib.

Baca juga: Penjelasan Dishub DKI tentang Pelican Crossing

"Harapannya sih ditambahin petugas dari polantas (polisi lalu lintas) agar lebih tertib saja. Kalau ada polisi mungkin bisa lebih tertib, pengendara motor kan juga jadi takut kalau main nyelonong saja gitu," ujar Tobi.

Febi, salah satu pejalan kaki yang kerap menyeberang di pecilan crossing di sana mengamini pernyataan Tobi. Dia mengaku, pernah hampir tertabrak pengendara motor yang menerobos.

"Pernah hampir ketabrak, motornya langsung kabur. Saya jadi takut kalau nyeberang di sini (depan Mal Ambassador)," ujar Febi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com