Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kemegahan Jakarta International Velodrome, Arena Balap Sepeda Asian Games 2018...

Kompas.com - 15/08/2018, 17:13 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arena balap sepeda Jakarta Internasional Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (15/8/2018).

Dari luarnya saja, kita bisa melihat kemegahan arena balap sepeda untuk perhelatan Asian Games 2018.

Kompas.com mencoba menelusuri arena balap sepeda yang diklaim gubernur DKI sebagai arena balap sepeda terbaik di Asia.

Baca juga: Arena Velodrome akan Dibuka untuk Umum Seusai Asian Games 2018

Pada bagian luar arena Velodrome, beberapa tiang dan bendera peserta Asian Games 2018 telah berjajar rapi.

Jakarta International Velodrome di Rawamangun menjadi salah satu venue Asian Games 2018. Foto diambil pada hari peresmian, Rabu (15/8/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Jakarta International Velodrome di Rawamangun menjadi salah satu venue Asian Games 2018. Foto diambil pada hari peresmian, Rabu (15/8/2018).
Tulisan Jakarta International Velodrome terpasang sempurna di pintu masuk stadion seakan menyambut para pengunjung.

Taman di luar arena Velodrome terlihat asri dengan pohon dan berbagai jenis tanaman.

Baca juga: Dirut PT Jakpro: Pemeliharaan Velodrome Tak Mudah dan Tak Murah

Beberapa petugas kebersihan tampak sigap membersihkan daun-daun yang berserakan untuk menjaga keindahan stadion.

Memasuki arena stadion, Kompas.com langsung disambut tampilan arena balap sepeda yang megah.

Lintasan balap sepeda sepanjang 250 meter dengan tingkat kemiringan 40 derajat tampak mulus untuk dilintasi pebalap sepeda.

Baca juga: Velodrome Rawamangun Gunakan Kayu Siberia dan Atap Membran Hemat Energi

Arena taman Jakarta International Velodrome. Foto diambil setelah peresmian Velodrome, Rabu (15/8/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Arena taman Jakarta International Velodrome. Foto diambil setelah peresmian Velodrome, Rabu (15/8/2018).
Director Jakarta International Velodrome PT Jakpro Iwan Takwin mengatakan, lintasan sepanjang 250 meter tersebut terbuat dari kayu siberia yang didatangkan langsung dari Jerman.

Arena balap sepeda ini pun telah mendapatkan sertifikasi kategori 1 dari Union Cycliste Internationale (UCI).

"Kami memakai kayu siberia. Kami juga telah mendapatkan sertifikat kategori 1, itu yang tertinggi," ucap Iwan setelah peresmian Jakarta Intertional Velodrome, Jakarta Timur, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Alasan Lintasan Balap Sepeda Velodrome Pakai Kayu Siberia Dibanding Kayu Merbau

Kursi penonton mengelilingi lintasan balap sepeda dengan nuansa merah dan putih.

Lintasan balap sepeda Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur terbuat dari kayu siberia yang didatangkan langsung dari Jerman. Foto diambil setelah peresmian Velodrome, Rabu (15/8/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Lintasan balap sepeda Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur terbuat dari kayu siberia yang didatangkan langsung dari Jerman. Foto diambil setelah peresmian Velodrome, Rabu (15/8/2018).
Kursi-kursi tersebut masih terbungkus rapi dengan plastik.

Stadion Velodrome memiliki daya tampung sekitar 3.000-5.000 penonton.

Baca juga: Melihat Stasiun Velodrome, Tempat LRT Jakarta Diuji Coba Hari Ini

Pada bagian atap arena Velodrome, terpampang tiang-tiang penyangga bangunan yang kokoh dan megah.

Gubernur Anies berharap Velodrome tetap dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya setelah Asian Games. Dia ingin atlet-atlet Indonesia bisa mengembangkan kompetensinya di arena itu.

"Jangan sampai fasilitasnya kelas dunia, tetapi justru tidak menjadi tempat tumbuhnya atlet kelas dunia," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com