Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bestari: Apa Hebatnya Naik LRT sehingga Harus Bayar Rp 15.000?

Kompas.com - 18/09/2018, 20:21 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mempertanyakan tarif yang akan dikenakan kepada penumpang light rail transit (LRT) Jakarta apabila sudah beroperasi nantinya.

Bestari mendengar rencana tarif yang akan dikenakan Rp 15.000. Menurut dia, tarif itu terlalu mahal.

"Apa hebatnya naik LRT ini sehingga harus bayar Rp 15.000?" tanya Bestari dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).

Baca juga: LRT Fase 1 Habis Rp 6 Triliun Sepanjang 5,8 Km, Ini Jalanan Termahal Sedunia Akhirat

Bestari kemudian membandingkan LRT Jakarta dengan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek yang tarifnya murah.

Padahal, gerbong KRL juga menggunakan AC seperti LRT.

"Kenapa enggak kayak (KRL) dari Jakarta-Bogor aja cuma Rp 5.000, AC juga itu gerbongnya," kata dia.

Baca juga: DTKJ Usul Tarif LRT Rp 10.800, Ini Tanggapan Beberapa Warga Jakarta

Bestari mengusulkan agar subsidi atau public service obligation (PSO) tarif LRT diperbanyak. Dengan demikian, warga tidak perlu membayar tarif Rp 15.000 sekali perjalanan.

Menurut Bestari, warga akan enggan naik LRT Jakarta apabila tarif yang dikenakan mencapai Rp 15.000.

"Uang banyak, rakyat dibikin susah. Saya kira kalau bisa PSO-nya dibesarkan, rakyat jadi senang," ucap Bestari.

Baca juga: Respons Warga akan Kehadiran MRT dan LRT di Jakarta

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menyampaikan, usulan tarif LRT Jakarta yakni Rp 15.600.

Sementara itu, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan tarif Rp 10.800.

Namun, tarif LRT Jakarta nantinya akan ditentukan Pemprov DKI. Meskipun ada usulan tarif hingga Rp 15.600, penumpang tidak akan dikenakan tarif sebesar itu karena akan ada PSO yang diberikan Pemprov DKI.

Baca juga: Rp 10.800, Tarif LRT Jakarta Terintegrasi Transjakarta Usulan DTKJ

"Nanti tarif yang ditetapkan lebih rendah dari Rp 15.000, itulah sistem PSO berjalan," kata Dwi dalam kesempatan yang sama.

Adapun Proyek LRT dibangun oleh PT Jakarta Propertindo terbentang sepanjang 5,8 kilometer dari Velodrome hingga Kelapa Gading di Jakarta Utara.

Proyek tersebut awalnya ditargetkan selesai sebelum perhelatan Asian Games 2018 yang digelar 18 Agustus lalu. Namun, LRT Jakarta diprediksi baru bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com