Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Revitalisasi Kalimalang Pemkot Bekasi Beda dengan Milik Ridwan Kamil

Kompas.com - 27/09/2018, 19:42 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, desain penataan Kalimalang yang diunggah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di akun media sosialnya berbeda dengan DED (detail engineering design) yang sudah dibuat Pemkot Bekasi pada 2016.

Tri mengatakan, DED revitalisasi Kalimalang yang dibuat Pemkot Bekasi banyak dilengkapi air mancur serta jembatan.

Sementara desain milik Ridwan Kamil atau Emil lebih banyak menata bantaran Kalimalang.

Baca juga: Ridwan Kamil Perlihatkan Desain Revitalisasi Kalimalang

"Ya nanti kami koordinasikan, saya kira mungkin agak berbeda. (Desain) kami lebih banyak air mancur dan sebagainya ada perahunya gitu," kata Tri, di RS Global Awal Bros, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/9/2018).

Adapun desain Kalimalang yang diunggah Emil memperlihatkan jalan setapak didesain modern.

Kemudian ada taman yang dilengkapi rerumputan hijau dan berbagai bunga. Tampak juga beberapa fasilitas lainnya seperti kafe dan lain-lain. 

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui dalam Revitalisasi Kalimalang ala Ridwan Kamil

Terlihat beberapa sampan di tepi Kalimalang. Sampan tersebut diperkirakan untuk fasilitas wisata para pengunjung.

Perbedaan lainnya, lokasi penataan Kalimalang yang didesain Emil berada di area sekitar Jalan Chairil Anwar atau tepatnya Kalimalang dekat Pintu Tol Bekasi Timur hingga Unisma Bekasi.

Sementara itu, desain penataan Kalimalang Pemkot Bekasi dimulai dari Jalan KH Noer Ali atau area dekat Pintu Tol Bekasi Barat hingga Apartemen Lagoon.

Baca juga: Soal Penataan Kalimalang, Emil Diminta Pertimbangkan DED yang Dibuat Pemkot Bekasi

"Nah ini kan yang (desain penataan Kalimalang Emil bagian) Unisma, sementara yang akan kami tata dulu kan dari Bekasi Barat sampai ke Lagoon," ujar Tri.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi membuat DED penataan Kalimalang pada 2016. Namun, karena terkendala teknis, DED itu belum terealisasikan.

"Tahun kemarin pun sudah ada dananya hampir Rp 15 miliar, tetapi karena ada proses yang kemarin tidak bisa tereksekusi sehingga itu menjadi bagian dari wacana," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com