Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Perumahan DKI Baru Serap Rp 180 M dari Rp 1,6 T Anggaran Pembebasan Lahan

Kompas.com - 02/10/2018, 19:02 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembebasan lahan menjadi pekerjaan rumah (PR) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta untuk mendongkrak penyerapan anggaran pada 2018.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Meli Budiastuti mengatakan, alokasi anggaran pembebasan lahan mencapai Rp 1,6 triliun dari total anggaran Rp 2,7 triliun.

Hingga kini, Dinas Perumahan baru menyerap Rp 180 miliar dari total anggaran pembebasan lahan.

Baca juga: Didesak DPRD DKI, Anggaran Pembebasan Lahan untuk RTH Naik Jadi Rp 400 Miliar

"Sebagian besar alokasi anggaran yang ada di kami itu ada di pembebasan lahan. Dari Rp 2,7 triliun, Rp 1,6 triliunnya itu ada di pembebasan lahan. Sekarang udah terserap sekitar Rp 180 miliar," ujar Meli di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Dinas Perumahan masih menunggu penetapan APBD Perubahan 2018 oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat penyerapan anggaran.

Sebab, anggaran Rp 760 miliar dari Rp 1,6 triliun untuk pembebasan lahan itu baru masuk dalam APBD Perubahan.

Baca juga: Normalisasi Ciliwung, BBWSCC Tunggu Pembebasan Lahan oleh Pemprov DKI

Sambil menunggu APBD Perubahan disahkan Kemendagri, Dinas Perumahan memproses berbagai syarat administrasi yang harus dilalui dalam pembelian lahan tersebut.

Dengan demikian, Dinas Perumahan tinggal membayar harga pembebasan lahan setelah APBD Perubahan itu sah, asalkan tanah yang dibebaskan tidak bermasalah.

"Kan banyak yang dialokasikan ke pembebasan lahan, kami menunggu APBD Perubahan diketok dulu, sama proses administrasi dokumen tetap jalan," kata Meli.

Baca juga: Pembebasan Lahan untuk Pelabuhan Patimban Capai 60 Persen

Pihaknya tidak bisa memastikan berapa persen anggaran pembebasan lahan yang bisa diserap hingga akhir tahun anggaran 2018.

Sebab, pembebasan itu sangat bergantung pada hasil pemeriksaan dokumen-dokumen lahan yang akan dibebaskan.

"Saya belum bisa prediksi karena pembebasan lahan kalau tidak clear and clean kan tidak mungkin bisa kami lakukan pembayaran," ucapnya.

Serapan anggaran baru 15,8 persen 

Dari total anggaran Rp 2,7 triliun, Dinas Perumahan DKI baru menyerap 15,8 persen hingga hari ini.

Dinas Perumahan menargetkan anggaran itu bisa terserap hingga 70 persen hingga akhir tahun anggaran 2018.

"Kami berharap (serapan anggaran) bisa 60-70 persenlah, bisa semaksimal mungkin," kata Meli.

Baca juga: Belum Ada Nilai Nominal Ganti Rugi Pembebasan Lahan di Pasar Gembrong

Target itu lagi-lagi bergantung pada pembebasan lahan, mengingat porsi terbesar anggaran Dinas Perumahan digunakan untuk membebaskan lahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com