Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT hingga Kereta Bandara, Vandalisme Transportasi Massal Ibu Kota Terus Berulang...

Kompas.com - 12/10/2018, 11:27 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi vandalisme terhadap transportasi massal Ibu Kota kembali terjadi.

Setelah sebelumnya kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dan kereta mass rapid transit (MRT), vandalisme kini menimpa kereta bandara

Dua rangkaian kereta bandara dicorat-coret di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (10/10/2018) malam.

Baca juga: Railink Belum Berencana Lapor Polisi soal Vandalisme di KA Bandara

Aksi vandalisme itu diduga dilakukan saat rangkaian kereta hendak masuk ke Stasiun Manggarai, yaitu pukul 21.11 dan 21.47.

Pelaku vandalisme diduga masuk dan mencorat-coret saat kereta bandara menunggu masuk Stasiun Manggarai.

Adapun jalur masuk Stasiun Manggarai merupakan daerah terbuka yang bisa dimasuki siapa saja.

Baca juga: Polisi: Pelaku Vandalisme MRT Termonitor Berpindah-pindah Negara

Pada Rabu malam, petugas Railink langsung membersihkan dua rangkaian tersebut. Kamis (11/10/2018) pagi, dua rangkaian yang sebelumnya dicorat-coret, bisa kembali beroperasi.

"Betul, tadi malam kami memang mendapati ada sarana KA Bandara yang di coret-coret," ujar Kepala Humas Railink Diah Suryandari, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Mengantisipasi hal itu terulang kembali, Railink berkoordinasi dengan PT KAI untuk memperketat pengawasan di seluruh stasiun se-Jabodetabek.

Baca juga: Polisi Minta Bantuan Interpol untuk Cari Terduga Pelaku Vandalisme MRT

Railink enggan melaporkan hal tersebut ke polisi. Manajemen Railink akan menindaklanjuti hal tersebut secara internal.

MRT dicorat-coret

Vandalisme juga terjadi terhadap kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 21 September lalu.

Pelaku vandalisme diduga merupakan warga negara asing yang masuk Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding.

Kontraktor selaku pihak yang bertanggung jawab atas aksi vandalisme tersebut langsung melakukan investigasi dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Cilandak.

Baca juga: PT MRT Jakarta Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Vandalisme

Aparat Polsek Cilandak kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Namun, hingga kini belum ada satu pun pelaku yang berhasil diamankan polisi.

Salah satu gerbong kereta Tokyo Metro yang menjadi sasaran vandalisme grafiti tepat pada bagian pintu masuk gerbong.Japan Times Salah satu gerbong kereta Tokyo Metro yang menjadi sasaran vandalisme grafiti tepat pada bagian pintu masuk gerbong.
Sejumlah langkah pencegahan dilakukan PT MRT Jakarta dibantu dua kontraktor di depo yakni Tokyu-Wika Join Operation (TWJO) dan Sumitomo Corporation, yaitu dengan menambah jumlah personel pengamanan yang bersiaga di depo, serta meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area depo.

Baca juga: Terduga Pelaku Vandalisme MRT Sempat Bagikan Stiker

PT MRT Jakarta juga menambah jumlah CCTV di area depo dan meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat area publik.

"Kami sudah meminta dilakukan tindakan korektif dengan peningkatan keamanan dan langkah perbaikan dari kedua kontraktor itu," ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah.

Aksi vandalisme di KRL Jabodetabek

Gerbong KRL juga berulang kali menjadi sasaran vandalisme oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Aksi vandalisme tersebut pernah dilakukan saat KRL diparkirkan di Stasiun Parung Panjang, Bogor, Selasa (11/9/2018) malam.

Eva mengatakan, pelaku vandalisme diduga masuk tengah malam saat penjagaan di Stasiun Parung Panjang tidak terlalu ketat.

Baca juga: Polisi Identifikasi Satu Terduga Pelaku Vandalisme Kereta MRT

Stasiun tersebut terbilang cukup terbuka dengan permukiman warga, sehingga para pelaku bisa leluasa masuk ke area stasiun dan melakukan vandalisme.

Aksi serupa juga pernah terjadi pada 2016, di mana gerbong KRL dicorat-coret di Stasiun Manggarai.

PT KCI memberlakukan sanksi berupa ganti rugi bagi para pelaku vandalisme yang mencoret-coret stasiun dan KRL milik PT KCI.

Baca juga: Aksi Vandalisme yang Menyasar Gerbong KRL dan MRT...

Pelaku vandalisme sebelumnya diberikan pilihan untuk memberikan ganti rugi atau dilaporkan ke polisi sebagai efek jera. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com