TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif mengatakan, sebelum membunuh sopir taksi online JST, ketiga pelaku, yakni FF (17), RLP (18), dan REH (22) mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Informasi ini berdasarkan keterangan para pelaku yang disampaikan kepada polisi setelah ditangkap di tempat berbeda dalam kurun waktu 9-15 November.
"Para pelaku sempat mengonsumsi narkoba jenis sabu sebelum melancarkan aksinya," ujar Sabilul saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/11/2018).
Sabilul mengatakan, pelaku mengonsumsi sabu dengan alasan menambah kepercayaan diri.
Baca juga: Polisi Tangkap Buron Pembunuh Sopir Taksi Online di Tangerang
Ia juga menyampaikan, pelaku berencana menjual mobil JST yang mereka bawa kabur kemudian menggunakan sebagian uangnya untuk membeli narkoba.
"Iya supaya lebih percaya diri," ujar Sabilul.
Jenazah JST ditemukan mengambang dengan tangan dan kaki terikat tali di Sungai Ciracap, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Rabu (7/11/2018).
Jenazah diberi batu pemberat yang diikatkan ke tangan dan kakinya itu.
Sebelumnya, JST dilaporkan hilang oleh keluarga sejak 5 November setelah menerima pesanan dari akun taksi online. Ia menerima pesanan taksi terakhir di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara.
Pengakuan dari salah satu pelaku berinisial FF, dia dan dua rekannya membunuh JST di Teluk Gong dan menenggelamkan jenazah JST ke sungai agar tidak diketahui.
Baca juga: Kronologi Pelaku Perampokan Sopir Taksi Online Serahkan Diri karena Takut Ditembak Polisi
Para pelaku membunuh JST untuk merampok mobil milik sopir lansia itu. Mobil tersebut akan dijual seharga Rp 30 juta-Rp 40 juta ke seorang penadah.
Adapun ketiga pelaku ditangkap di tempat yang berbeda. FF ditangkap di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (9/11/2018).
REH ditangkap di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (12/11/2018), sedangkan RLP ditangkap di Kampung Ngemplak, Desa Kedunggong, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (15/11/18).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.