Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tergantung Pemerintah, Warga Depok Perbaiki Sendiri Turap Jebol

Kompas.com - 22/11/2018, 13:50 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Setelah banjir di Kawasan Kali Licin, warga RT 03 RW 06 Kali Licin dan Perumahan Maharaja bahu-membahu memperbaiki turap dan membersihkan lingkungan rumah mereka.

Banjir sebelumnya disebabkan dinding turap penahan Kali Licin jebol pada Rabu (21/11/2018) malam. Jebolnya dinding turap diduga karena menerima air kiriman dari Bogor. 

Baca juga: Dapat Luapan Air dari Bogor, Turap Kali Licin Depok Jebol

Pantauan Kompas.com di lokasi, para warga RT 03 RW 06 itu berbagi tugas. Juga ada petugas yang mencangkul lumpur yang memenuhi kali.

Lumpur-lumpur itu kemudian dimasukkan ke dalam karung oleh petugas lainnya.

Di antara mereka, ada warga yang membuat turap sementara menggunakan bambu hijau.

"Ayo, ayo, estafet saja diangkat ke sana," kata salah satu warga, Maulana ke orang lainnya.

Maulana mengatakan, warga RT 03 RW 06 swadaya dengan uang mereka sendiri untuk memperbaiki turap.

Baca juga: Tanah Amblas di Ancol, Pemprov DKI Bangun Dinding Turap

“Kalau nunggu orang dinas yang gerak mah lama, Mbak, makanya kami langsung pada patungan buat benerin turap sementara sekalian. Daripada imbas banjirnya makin parah kan,” ucap Maulana.

Sementara di Perumahan Maharaja di RT 07 RW 16, tidak jauh dari Kali Licin dan terkena banjir juga, terlihat sebagian warganya bahu-membahu membersihkan lumpur yang berada di jalan tempat tinggal mereka.

Andi Pramuditya yang rumahnya retak dan bolong akibat banjir pun terlihat membersihkan lumpur-lumpur rumahnya dengan dibantu warga lainnya. Terlihat pula satpam perumahan tersebut ikut membersihkan lumpur di sana.

Baca juga: Warga Keluhkan Pengerjaan Turap Cisadane di Pondok Kacang Timur

“Ayo angkat lumpurnya, rumahnya dulu dibersihin itu. Minta tolong di jalan raya itu juga diserok lumpurnya biar bersih,” ucap Andi.

Andi mengatakan, sekitar sepuluh orang warga sejak pagi sudah bekerja bakti menyingkirkan sampah dan lumpur. Di beberapa bagian jalan perumahan masih mengendap lumpur dengan tinggi semata kaki.

Sandra Gunawan (38), Ketua RT 07 Perumahan Maharaja yang ikut bekerja bakti mengungkapkan bahwa ia dan warga lain, yang didominasi laki-laki, harus bolos kerja untuk membersihkan lumpur yang ada di akses jalan sekitaran Perumahan Maharaja dan di dalam rumah warga yang terkena lumpur.

“Yang penting akses jalan kami bersihkan. Warga masing-masing membersihkan rumah. Kami harapkan bisa segera bersih, biar tidak ada penyakit juga," ucap Sandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com