Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Penodong di Tanjung Priok: Orang Datang, Saya Pura-pura Minta Uang

Kompas.com - 26/11/2018, 20:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang berusia remaja menjadi anggota komplotan penodong yang biasa beraksi di Terminal Tanjung Priok pada dini hari.

AG, salah satu anggota kelompok tersebut, bercerita soal keikutsertaannya dalam kelompok beranggotakan delapan orang itu.

Ia menuturkan, dirinya bersama K, remaja lainnya, merupakan orang yang diminta mendekati calon korban sambil berpura-pura minta uang.

"Orang datang, saya pura-pura minta uang. Setelah buka dompet, teman-teman saya langsung datang, sudah direncanakan sebelumnya," kata AG saat dicecar dalam konferensi pers di Mapolsek Tanjung Priok, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Penodong yang Gunakan Anak-anak Beraksi di Tanjung Priok

AG mengatakan, rekan-rekannya bersembunyi di sela-sela bus yang terparkir di Terminal Tanjung Priok ketika ia berpura-pura minta uang.

Saat ditanyai wartawan, AG mengaku sudah putus sekolah selama tiga bulan terakhir. Bahkan, bocah yang terakhir duduk di bangku kelas enam SD itu mengaku tidak bisa baca.

"Saya enggak bisa baca, terakhir sekolah kelas enam SD. Orangtua saya kerjanya pembantu sama pedagang," ujar dia.

AG menambahkan, dirinya setidaknya memperoleh uang Rp 50.000 setiap melakukan aksinya. Uang itu, kata AG, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Supriyanto menyatakan, AG dan anggota komplotan lainnya merupakan residivis dalam kasus serupa dan menggunakan pola yang sama.

"Kasihan mereka rata-rata tidak sekolah. Mereka hanya diajak oleh teman-temannya yang sama-sama biasa di terminal, enggak ada paksaan," ujar Supriyanto.

Baca juga: Komplotan Penodong di Tanjung Priok Incar Warga dari Luar Jakarta

Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap adanya komplotan penodong yang kerap beraksi di Terminal Tanjung Priok.

Kelompok yang beranggotakan delapan orang di mana dua diantaranta masih berusia remaja itu menggunakan modus berpura-pura minta uang kepada korbannya sebelum pelaku lainnya mendatangi korban dan mengambil barang berharga milik korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com