TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sopir taksi online Go-Car, Yulianto (52), menjadi korban pencurian dengan kekerasan oleh tiga orang penumpangnya di Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (27/11/2018) lalu. Para pelaku melukai serta membawa lari mobil dan barang berharga milik korban.
1. Jemput pelaku di Bogor
Selasa itu pukul 23.00, Yulianto mendapatkan order dari Terminal Baranangsiang, Bogor, menuju Bintaro Xchange, Tangerang Selatan. Ada tiga penumpang yang diangkut Yulianto.
Saat mendekati lokasi tujuan, salah satu pelaku meminta korban menepikan mobilnya. Namun, korban menolak dan tetap menjalankan mobilnya.
Tiba-tiba, seorang pelaku mengeluarkan celurit dan mengancam korban untuk menghentikan mobilnya. Setelah mobil berhenti di kolong jembatan dekat Bintaro Xchange, korban mencoba melawan. Namun, Yulianto terluka kena sabetan celurit.
Ketiga pelaku kemudian mengikat kedua tangan dan kaki korban dengan tali tambang. Mereka juga melakban mulut korban.
Baca juga: Cerita Sopir Taksi Online Berani Lawan Tiga Perampok di Bintaro
Yulianto dipindahkan ke kursi belakang dan salah satu pelaku mengambil alih kemudi.
Yulianto kemudian dibuang ke sebuah selokan di Jalan Raya Puspiptek, Kelurahan Setu, Tangerang Selatan. Mobil dan barang berharga Yulianto dibawa lari para pelaku.
"Sampai tujuan mereka minta berhenti di tempat yang gelap. Mereka ngomong 'jangan macam-macam, jalanin dulu'. Saya diikat di mobil, dilakban dari jidat," ujar Yulianto di Mapolres Tangerang Selatan, Senin kemarin.
2. Berusaha dibius
Yulianto mengatakan, para perampok sempat ingin membius dirinya dengan menggunakan cairan yang disemprotkan ke sehelai kain. Pembiusan hendak dilakukan salah satu pelaku yang duduk di bangku belakang sopir.
Namun, Yulianto melawan dan mengakibatkan botol tersebut jatuh dan tumpah ke lantai mobil.
Karena gagal membius, para pelaku mengeluarkan senjata tajam untuk mengancam Yulianto.
3. Berusaha tabrak pos satpam
Yulianto sempat ingin menabrakkan mobil yang ia kendarai ke sebuah pos satpam saat hendak dirampok para pelaku. Hal itu dilakukan dengan harapan mendapat pertolongan dari petugas keamanan.