Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Depok Tertibkan Stiker Caleg yang Ditempel di Kaca Angkot

Kompas.com - 18/12/2018, 14:03 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok menertibkan sejumlah angkutan kota (angkot) yang dipasangi stiker calon anggota legislatif di Depok, Selasa (18/12/2018).

Koordinator Divisi Hukum, Data, dan Informasi Bawaslu Depok Ardiansyah mengatakan, pihaknya menemukan ribuan alat peraga kampanye yang ditempel di tempat tidak seharusnya, seperti di pohon, pagar masjid, tembok perkantoran, dan angkutan umum.

"Berdasarkan aturannya, alat peraga kampanye tidak boleh dipasang di fasilitas umum, tetapi kami melihat masih saja calon legislatif melangggar," ucap Ardiansyah di Terminal Depok, Margonda, Depok, Selasa (18/12/2018).

Ardiansyah mengatakan, pelanggaran terkait pemasangan atribut kampanye ini kerap terjadi karena sejumlah faktor.

Baca juga: Bawaslu dan Dishub Copot Stiker Bergambar Paslon Capres di Angkot Tangsel

Ia menyebut, salah satunya yakni kurangnya pengetahuan caleg akan aturan terkait pemasangan atribut.

"Kurang kesepahaman antara partai politik dan anggota legislatifnya sehingga ketika kita sudah menjelaskan ke partai politiknya aturan-aturannya, eh ternyata calon legislatifnya belum tahu aturan tersebut, " ujar Ardiansyah.

Ia mengaku sering menemukan kurangnya koordinasi antara parpol dan calon legislatif yang diusung.

Masih ada caleg yang berkampanye tanpa sepengetahuan parpol pendukungnya atau Bawaslu.

"Ini kan sebenanya berkaitan dengan nantinya berapa pengeluaran dana kampanyenya,” ujar Ardiansyah.

Terkait masalah ini, Bawaslu Depok tidak segan-segan memberi sanksi kepada calon anggota legislatif yang melanggar aturan berkampanye.

"Rata-rata sanksi adalah sanks administrasi, kalau masih bandel kita berikan sanksi realtif, entah itu dicopot alat peraganya atau kita gunting, bahkan kami akan berhentikan sementara hak berkampanyenya," ucap Ardiansyah.

Baca juga: Satpol PP Tertibkan Stiker Caleg yang Ditempel di Kaca Angkot

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa angkot mulai ditertibkan, salah satunya angkot D 10 trayek Terminal Depok-Lebak Bulus.

Seorang sopir D 10, Anang, mengaku dapat Rp 400.000 atas pemasangan satu stiker di angkotnya.

"Saya dapet Rp 400 ribu mbak selama enam bulan pemasangan stiker diangkot saya, lumayan lah tambah-tambahin pendapatan," ucap Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com