Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada 70 Kendaraan Mewah di Jakbar yang Belum Bayar Pajak

Kompas.com - 27/12/2018, 04:56 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Jakarta Barat Elling Hartono mengatakan, penunggak PKB mobil mewah di wilayahnya menurun jelang akhir tahun 2018.

"Kendaraan mewah di Jakarta Barat jumlahnya sekitar 240, namun yang belum bayar pajak sekarang tinggal 70-an kendaraan saja dengan total tunggakan sekitar Rp 4 miliar," kata Elling kepada wartawan, Rabu (26/12/2018).

Menurutnya, kendaraan yang masuk dalam kategori mewah adalah yang memiliki nilai jual kendaraan bermotor lebih dari Rp 1 miliar.

Baca juga: Penjelasan Polisi soal Bayar Pajak Kendaraan di Minimarket

Pihaknya melakukan sejumlah cara agar para penunggak kendaraan mobil mewah di Jakarta Barat segera melaksanakan kewajibannya.

Adapun di antaranya seperti menggelar operasi di jalan raya, door to door keliling rumah penunggak, dan membuka layanan kantor.

Selain itu, keputusan Badan Pembayaran Retribusi dan Pajak Daerah (BPRD) DKI Jakarta untuk memperpanjang penghapusan sanksi administrasi PKB dan BBN-KB turut membantu para wajib pajak untuk membayar tunggakannya.

Sebelumnya masa penghapusan sanksi dilakukan pada 15 November sampai 15 Desember, kemudian diperpanjang hingga 31 Desember 2018.

"Ya, penghapusan sanksi administrasi sangat membantu. Kami juga berusaha dengan mendatangi rumah-rumah mereka dengan memberikan surat imbauan dan mengingatkan mereka untuk segera membayar," katanya.

Elling mengatakan, penurunan jumlah penunggak pajak hingga akhir tahun membuat pencapaian Samsat Jakarta Barat melampaui target penerimaan.

Baca juga: DKI Perpanjang Penghapusan Denda Pajak Kendaraan hingga 31 Desember

Sebelumnya, pihaknya menargetkan penerimaan pajak di angka Rp 2.999.398.000.000 atau Rp 2,9 triliun, tetapi berdasarkan data 22 Desember 2018, realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp 3.007.078.935.185 atau Rp 3 triliun lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com