Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Perampok Bermodus Hipnotis dan Bisa Melipatgandakan Harta di Depok

Kompas.com - 18/01/2019, 13:55 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com-  Polsek Sukmajaya, Depok menangkap tiga pelaku penipuan yang mengaku bisa melipatgandakan harta, pada Kamis (17/1/2019).

Ketiga pelaku yang ditangkap, yaitu JP (51), S (51) dan HB (47).  Mereka diamankan polisi setelah babak belur diamuk massa.

“Ya para pelaku sekarang sedang jalani pemeriksaan pengembangan di Polsek Sukmajaya,” ucap Kapolsek Sukmajaya, Kompol Bronet, Jumat (18/1/2019).

Bronet mengatakan, pelaku menghipnotis para korbannya sebelum membawa kabur harta benda.

Salah satu korbannya, yaitu Herlinawati yang dihampiri pelaku dalam perjalanan pulang usai menghadiri pengajian di Perumahan Griya Depok Asri, Mekarjaya, Sukmajaya.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Hipnotis, Ibu Ini Beli Emas Palsu

“Saat di perjalanan, korban dihampiri para pelaku dengan menggunakan mobil, kemudian pelaku menepuk punggung korban sampai tidak sadarkan diri,” ujar Bronet.

Ketika dilihat sudah mulai tak sadarkan diri, korban diajak ke dalam mobil pelaku agar semakin leluasa melakukan aksinya.

Tiga pelaku ini mengaku baru datang dari Brunei Darussalam dan belum menukarkan Brunei Dollar ke rupiah.

“Jadi para pelaku ini juga mengaku bisa mengandakan harta dua kali lipat apabila korban memberikan harta mereka,” ucap Bronet.

Bronet mengatakan, korban sempat menyerahkan dua cincin dan satu arloji yang digunakan karena percaya para pelaku bisa melipatgandakan uang.

Baca juga: Ojek Online Jadi Korban Pencurian dengan Hipnotis di Depok

"Korban sempat pulang diantar mobil pelaku masuk ke dalam rumah mengambil perhiasan 10 gram rencana akan dikasihkan semuanya ke pelaku," jelasnya.

Akhirnya, korban tersadar dari hipnotis ketika punggungnya ditepuk oleh anaknya.

"Setelah korban sadar langsung teriak maling ke arah mobil pelaku jenis minibus dan pelaku mencoba kabur sehingga menimbulkan banyak massa yang datang untuk menghakimi pelaku,” ucap Bronet.

Menghindari aksi massa yang sudah mulai tidak terkontrol, akhirnya pihak kepolisian membawa pelaku dan korban ke Polsek Sukmajaya.

“Bahkan dalam mengamankan para pelaku Aiptu Rusli kena pukulan warga," ungkap Suprihatin.

Dari tiga pelaku yang diamankan, ditemukan barang bukti kejahatan, yaitu uang dollar Singapura mainan sebanyak tiga lembar, tiga ikat kertas berbentuk ukuran uang, karung palsu, ponsel tiga unit dan karung palsu disita petugas.

Akibat perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman 5 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com