Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jengkol Naik 2 Kali Lipat di Bekasi, Pembeli Disebut Masih Banyak

Kompas.com - 23/01/2019, 12:14 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Harga jengkol di Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, Kota Bekasi melonjak menjadi Rp 40.000 per kilogram pada Rabu (23/1/2019).

Roni, salah satu pedagang jengkol di Pasar Baru Bekasi mengatakan, sudah hampir sebulan harga jengkol terus melonjak.

Pada Desember 2018, harga jengkol stabil di kisaran Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kilogram.

Baca juga: Satpol PP Minta Pengelola Pasar Baru Bekasi Bersihkan Tempat Relokasi PKL

"(Harga) naik terus, Mas, dikit-dikit tapi naik terus. Kalau normalnya sih Rp 20.000-an, kadang Rp 25.000. Tapi ini lagi di Rp 40.000," kata Roni saat ditemui di Pasar Baru Bekasi, Rabu (23/1/2019).

Roni menambahkan, meski harga sedang naik, peminat jengkol tetap ada dan tidak menurun.

Walaupun begitu, ada saja warga yang mengeluh karena lonjakan harga jengkol.

"Pembeli mah ada saja, Mas, enggak berkurang lah. Paling ngeluh-ngeluh sedikit, tapi itu biasa, Mas," ujar Roni.

Sanjay, penjual jengkol lainnya di Pasar Baru Bekasi mengatakan, meski harga jengkol sedang naik, namun hal itu masih tergolong biasa.

Sebab, harga jengkol sebelumnya bisa tembus Rp 80.000 per kilogram.

"Ini masih biasa, Mas, makanya masih ada saja yang beli. Normalnya emang Rp 20.000-an tapi pernah kok tembus Rp 80.000, itu kalau lagi pas puasa tuh," tutur Sanjay.

Baca juga: Pengelola Pasar Baru Bekasi Pastikan Tempatnya Layak untuk Berjualan

Zainudin, salah seorang warga yang membeli jengkol mengaku tidak masalah dengan harga jengkol yang naik cukup tajam. Sebab, keluarganya gemar menyantap jengkol.

"Saya sih enggak apa-apa, paling belinya kurangi saja, jangan terlalu banyak juga gitu kan. Kalau lagi murah saya kadang beli banyakan buat stok di rumah," kata Zainudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com