Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Genangan di Bawah "Flyover" Pancoran, Petugas Kuras Saluran Air

Kompas.com - 28/01/2019, 10:48 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengantisipasi kembali tergenangnya air di bawah flyover di Pancoran, Jakarta Selatan, Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan menguras saluran air di crossing yang berada di antara dua jalan tol Pancoran.

"Yang dikuras tetap yang itu (crossing pancoran). (Akibat) pekerjaan Adhi Karya, lumpur yang masuk ke saluran kami kuras, karena kami enggak tahu kondisi di dalamnya," jelas Supriyanto selaku Kasatpel SDA Kecamatan Pancoran saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/1/2019) pagi.

Baca juga: Sebelum Proyek LRT Jakarta Ada, Kelapa Gading Sudah Rawan Genangan

Dalam melakukan pengurasan, Sudin SDA Pancoran dibantu oleh PT Adhi Karya yang tengah membangun jalur LRT di kawasan tersebut.

"Karena salah satunya kan (genangan) diakibatkan dari pekerjaan mereka (PT Adhi Karya) tuh, banyaknya lumpur atau tanah yang masuk ke saluran," jelas Supri.

Ia mengungkapkan sulitnya menangani genangan di area itu dikarenakan tidak adanya saluran air alternatif di lokasi tersebut.

"Mau dibuang ke kali sebelahnya Kali Baru Barat, lebih tinggi kalinya, di seberang juga tidak ada saluran (karena) terkena fondasi flyover yang lama," ungkap Supri.

Selain melakukan pengurasan, pihaknya turut menyiagakan satu unit pompa mobile dan satu unit pompa diesel di lokasi tersebut agar apabila terjadi genangan dapat disedot secara cepat oleh Satgas SDA di lokasi.

Baca juga: Disebut Sebabkan Genangan, Ini Penjelasan PT MRT Jakarta

Sebelumnya, ruas jalan dari Jalan MT Haryono menuju Pasar Minggu yang berada di bawah flyover Pancoran tergenang air pada Jumat (25/1/2019) lalu.

Genangan tersebut diakibatkan oleh derasnya hujan yang menerpa, serta pembangunan fondasi jalur LRT di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com