Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menekan Jumlah Perokok Lewat Kampung Bebas Asap Rokok di Sunter

Kompas.com - 12/02/2019, 07:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang unik ketika mengunjungi permukiman warga RT 013 RW 01, Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara. Spanduk berisi larangan merokok terpasang di mulut-mulut gang ke perkampungan itu.

Rupanya, ada larangan merokok bagi siapapun yang tinggal atau sekadar melintas di kawasan RT 013 RW 01 Sunter Jaya. Ketua RT setempat, Sugimin, menyebut aturan itu sudah diterapkan dalam lima tahun terakhir.

"Kami didasari kesadaran sendiri bahwa akibat rokok itu mengurangi kesehatan dan menimbulkan penyakit," kata Sugimin saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (11/2/2019).

Baca juga: Melihat Kampung Tanpa Rokok di Jakarta Utara

Sugimin menyatakan, kebijakan itu sukses menekan jumlah perokok di lingkungan setempat. Ia menyebut, kini hanya ada 35 persen warganya yang merokok dari total jumlah warga yang mencapai 500 orang.

"Sekarang tinggal 35 persenlah perokoknya. Dulu awalnya lebih dari setengahnya merokok, hampir semua keluarga ada yang merokok," kata Sugimin.

Kendati berstatus sebagai kawasan tanpa asap rokok, pengurus RT tidak memberikan sanksi bagi warga yang kedapatan merokok.

Menurut Sugimin, warga yang merokok biasanya keluar dari lingkungan RT untuk merokok. Bila tidak, mereka harus siap-siap ditegur.

"Ibu-ibu yang paling sering negur, jangan merokok dong. Kalau bapak-bapak mungkin karena dulunya merokok, kami pelan-pelan. Tapi alhamdulillah sekarang sudah jarang yang merokok," ujar Sugimin.

Sejumlah warga mengaku senang dengan kebijakan itu karena kini sudah tidak terpapar asap rokok. Bahkan, ada pula warga yang memutuskan berhenti merokok karena ada aturan kampung bebas asap rokok.

"Aturan ini bagus sekali, saya suka. Suami saya dulu merokok sekarang tidak, anak mungkin masih merokok kalau di luar tapi kalau di sini sudah enggak. Setidaknya berkuranglah," kata Gia, salah seorang warga.

Warga lain bernama Ningrum mengaku masih menemui warga yang kedapatan merokok di lingkungan RT. Namun, kata Ningrum, para perokok menghisap rokoknya secara sembunyi-sembunyi supaya tidak ditegur pengurus RT.

Suasana di RT 013 RW 01 Sunter Jaya, Jakarta Utara, yang menerapkan kebijakan kawasan bebas asap rokok di permukiman itu, Senin (11/2/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Suasana di RT 013 RW 01 Sunter Jaya, Jakarta Utara, yang menerapkan kebijakan kawasan bebas asap rokok di permukiman itu, Senin (11/2/2019).
"Berkurang dari sebelumnya, kalau dulu merokoknya bar-bur-bar-bur. Sekarang sih masih ada beberapa tapi gak sebanyak waktu dulu, kebanyakan ngumpet-ngunpet," ujar Ningrum.

Larangan merokok juga membuat lingkungan tampak lebih bersih. Sebab, tak ada puntung-puntung rokok yang berserakan di jalan atau selokan.

Pengurus RT setempat terbilang rajin dalam melakukan penghijauan. Pot-pot tanaman yang dipasang di sepanjang jalan perkampungan membuat suasana terasa lebih asri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com