DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok akan menggunakan bahan fiber untuk menutup saluran air di Margonda. Soalnya, penutup yang selama ini berbahan besi kerap kali hilang dicuri orang.
“Hampir 60 persen (penutup) tali air sepanjang Margonda hilang, dan itu yang diganti dengan bahan fiber,” kata Kepala Dinas PUPR Depok, Manto Djorjghi, Rabu (13/2/2019).
Manto menilai bahan fiber lebih aman dari aksi pencurian ketimbang menggunakan penutup berbahan besi. Pemasangan penutup berbahan fiber lebih kuat sehingga sulit dicuri orang.
“Beberapa kali dipasang grill berbahan besi, namun selalu hilang. Jadi kami alihkan ke bahan fiber, dipastikan tidak akan hilang,”ucap Manto.
Baca juga: Jalan Margonda di Depok Hanya Macet saat Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
Meski penutup saluran air dengan bahan fiber harganya lebih mahal dibandingkan besi, fiber dipastikan sangat sulit untuk dicuri. Satu gril berbahan fiber harganya Rp 700.000, harga ini dua kali lipat dari grill pada umumnya yang berbahan besi.
“Meski mahal, fiber ini lebih awet, antikarat dan antipencurian,” kata dia.
Manto mengatakan, grill bahan fiber yang saat ini sudah terpasang merupakan pengadaan tahun anggaran 2018.
“Tahun ini akan kami adakan lagi sesuai kebutuhan di lapangan, untuk tahun lalu jumlahnya 75 unit, dan saat ini sedang berjalan pemasangan grill yang hilang,” kata dia.
Manto enggan menyebutkan secara detail berapa keseluruhan anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan penutup saluran berjenis fiber tersebut. Ia menyebutkan, tahun 2019 ini ada aggaran bidang pemeliharaan jalan djn Jembatan Dinas PUPR kurang lebih 6,4 miliar untuk membiayai 16 kegiatan yang salah satunya digunakan untuk memasang fiber sebagai penutup saluran.
“Nantinya akan dihitung berdasarkan kebutuhan di lapangan dan untuk cadangan baru bisa kelihatan berapa yang dibutuhkan,” ucap Manto.
Ia berharap, dengan digantinya bahan fiber, tidak ada lagi laporan penutup air yang hilang.
Tidak adanya penutup saluran air di trototar mengakibatkan saluran air mampat karena sampah masuk ke saluran air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.