Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Roedah, Pedagang Asal Cilincing yang Disanjung Jokowi

Kompas.com - 27/02/2019, 14:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Roedah (50 tahun) mengaku tak percaya ketika namanya disanjung calon presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu (24/2/2019).

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut Roedah adalah perempuan yang sukses lewat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari pemerintah.

"Bu Roedah adalah perempuan Indonesia yang membantu ekonomi keluarga. Dulu pendapatan Rp 20.000-Rp 30.000 per hari. Dengan berdagang serta dibantu program Mekaar, sekarang omzet mencapai Rp 1,5 juta per hari," kata Jokowi saat itu.

Rabu (27/2/2019), Kompas.com menemui Roedah di warungnya yang sederhana di RT 012, RW 004 Cilincing, Jakarta Utara. Roedah bercerita, ia pun kaget saat menerima undangan untuk menghadiri acara pidato Jokowi.

Baca juga: Pidato Kebangsaan, Jokowi Perkenalkan Siti dan Roedah sebagai Contoh Sukses Programnya

"Dari pertama dikasih tau undangannya saja sudah kaget, enggak nyangka masa orang kayak saya diundang ke sana. Saya juga belum tahu acaranya," kata Roedah.

Saat ini, Roedah dan suaminya mengelola sebuah warung bahan pokok yang menjadi sumber penghasilan mereka. Namun, riwayat kehidupan Roedah tak semanis pujian Jokowi.

Sebelum membuka warung pada empat tahun lalu, Roedah bekerja serabutan. Biasanya, ia bekerja sebagai buruh kupas udang di Tempat Pelelangan Ikan Cilincing yang berjarak puluhan meter dari rumahnya.

"Kalau ada pekerjaan ngupas, ya ngupas kerang sama udang, sehari paling gede Rp 30.000 tergantung keberadaan barangnya," ujar Roedah.

Sementara itu, suami Roedah yang bernama Suardi kala itu bekerja sebagai sopir angkot di sekitar Cilincing. Tak jarang suaminya pulang ke rumah dengan tangan kosong.

Roedah berpose di depan warungnya di RT 12 RW 4, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Roedah berpose di depan warungnya di RT 12 RW 4, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2019).

Saking sulitnya, Roedah juga pernah terjerat jahatnya para rentenir. Roedah pun sempat membuka usaha yang tak bisa bertahan lama.

"Saya sempat jadi tukang kredit baju, jualan baju, terus sempat bangkrut habis modal sama sekali jadi nganggur. Terakhir jualan itu tahun 2009," ucap Roedah.

Kiprah bisnis Roedah sebetulnya telah dimulai sejak ia masih berusia anak-anak dan tinggal di Indramayu, Jawa Barat, puluhan tahun silam.

Roedah cilik rupanya sudah sering membantu orangtuanya yang juga bekerja sebagai pedagang. Setiap hari, ia keliling kampung menjajakan dagangan orangtuanya.

Baca juga: Kisah Soleh, 15 Tahun Keliling Jakarta Tawarkan Jasa Solder Panci

"Kalau emak saya keliling dagang pecel, dagang makanan, emak yang gendog pecelnya, saya bawa yang enggak kebawa, ikutan keliling-keliling sedesa," kata Roedah.

Roedah mengatakan, pengalaman dagang itulah yang menjadi salah satu modal pentingnya dalam membangun usaha, selain pinjaman modal yang diberikan program Mekaar tentunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com