Saksi lain bernama Saharudin mengaku, diminta Ratna untuk tidak menceritakan perihal penganiayaan tersebut kepada anak dan keluarga Ratna.
"Di kamar, kakak (panggilan untuk Ratna Sarumpaet) tiba-tiba duduk di sudut kamar dan mengaku kalau dipukuli dua orang di Bandung. Kata Kakak, jangan ceritakan ini kepada keluarga dan anak-anak," kata Saharudin, di persidangan.
Pele seorang saksi yang juga karyawan Ratna sempat menyarankan Ratna untuk lapor ke polisi terkait penganiayaan tersebut.
"Sudah kami sarankan, 'Kenapa tidak lapor polisi?'. Pada saat itu, beliau juga masih jadi tersangka di kasus makar. Jadi, ada rasa tidak percaya pada kepolisian," papar Pele.
Baca juga: Tangis Ratna Sarumpaet Pecah Saat Timses Prabowo Bersaksi di Pengadilan
Dari kesaksian Ahmad Rubangi diketahui Ratna baru mengakui kebohongannya pada 3 Oktober 2018 jelang gelar jumpa pers.
Ratna disebut mengakui kebohongan tersebut pada tiga orang stafnya sambil menangis.
Saharudin menyampaikan, penyebab Ratna mengakui kebohongannya setelah ia mendapatkan informasi adanya dokumen pdf yang dibuat Polda Metro Jaya pada 3 Oktober 2018.
File pdf tersebut didapatkan Saharudin dan Ratna dari seseoran bernama Siane.
"Isinya tentang penyelidikan dari pihak kepolisian bahwa ada foto-foto Kakak (Ratna) di rumah sakit," jawab Saharudin, kepada majelis hakim.
Setelah mendapatkan file tersebut Saharudin menyebutkan, Ratna memerintahkannya untuk segera menggelar jumpa pers di rumahnya pada pukul 15.00 WIB.
3. Kesaksian Nanik S Deyang
Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang turut memberikan kesaksiannya atas kasus Ratna Sarumpaet.
Dalam pengakuan Nanik, ia dan Fadli Zon mengetahui kabar penganiayaan Ratna pada 2 Oktober 2018, saat sedang rapat Tim BPN Prabowo-Sandiaga.
Setelah mendapat kabar simpang siur terkait kondisi Ratna, di depan Majelis Hakim, Nanik mengaku mengunggah foto Ratna dengan muka lebam ke akun Facebooknya setelah meminta izin pada Ratna.
Foto tersebut diambil di Lapangan Polo Nusantara Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada 2 Oktober 2018.