DEPOK, KOMPAS.com- Golok dikenal sebagai senjata bagi suku Betawi. Golok biasanya juga menjadi aksesoris dengan diselipkan ke dalam ikatan di pinggang.
Namun, golok yang satu ini tidak bisa dibawa ke mana-mana oleh satu orang. Sebab, ukurannya raksasa, yaitu dengan panjang 4,5 meter.
Kompas.com berkesempatan untuk melihat Golok Sorenan yang tengah dipajang di sanggar Jalan Tangan Betawi Muda (JBTM) di Jalan Krukut Gang Galur, Krukut, Limo, Depok, Jawa Barat.
Golok sorenan Kemang ini memiliki berat 200 kilogram atau 2 kwintal.
Panjang bilah golok sorenan ini sebesar 320 sentimeter dengan ketebalan bilah 3,5 milimeter. Sarungnya sendiri memiliki lebar 45 sentimeter.
Golok itu pun menjadi tontonan warga dan menjadi tempat swafoto masyarakat lantaran bentuknya yang panjang dan unik.
Golok sorenan ini ternyata dipersiapkan untuk Festival Palang Pintu ke -14 Kemang, Jakarta Selatan pada 26 April 2019.
Pemilik golok sorenan raksasa, Edi Mulyadi Murtado yang juga Wakil Festival Palang Pintu ke-14 mengatakan, pembuatan golok tersebut hanya berlangsung selama dua minggu. Pembuatan ini lebih cepat dari yang ia perkirakan.
Baca juga: Melihat Golok Seharga Rp 7 Juta di Festival Bongsang Pasar Minggu
“Saya awalnya mengira ini akan jadi dua bulan, namun malah cepat banget jadi 2 minggu berkat bantuan teman-teman sanggar Jalan Tangan Betawi Muda (JBTM),” ucap Edi di sanggar Jalan Tangan Betawi Muda (JBTM) yang ada di Jalan Krukut Gang Galur, Krukut, Limo, Depok, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).
Ia mengatakan, pembuatan golok terpanjang ini tidak semata-mata untuk dipamerkan, namun merupakan salah satu bentuk pembuktian apabila senjata budaya Betawi ini masih dicintai masyarakat.
Golok raksasa ini diharapkan menjadi salah satu icon yang dapat dikenang masyarakat di Festival Palang Pintu.
“Kita ingin dengan adanya aksesoris golok di festival ini kembali menumbuhkan rasa cinta dan mengenalkan masyarakat terhadap budaya betawi sehingga senjata ini bisa disuka berbagai jenis etnis,” ucapnya.
Sementara, Mortaji, pengrajin golok tersebut mengatakan, golok sorenan ini dibuat dari besi baja galvanis yang kemudian ia las agar berbentuk bengkok pada ujungnya. Sementara gagang goloknya dibuat dari pohon sonokembang, dan sarungnya yang terbuat dari kayu duren.
Di golok tersebut juga terdapat garis golok yang dibuat 17 garis.
Ikat pinggang dari golok ini juga ada bertuliskan 2019 secara romawi sesuai dengan tahun pembuatan golok tersebut. Golok dibalut dengan kain merah yang artinya memancarkan keberanian seorang jawara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.