Intensitas persentuhan dengan alam bebas yang cukup sering untuk anak seusianya membuat Apin ibarat punya pertautan batin dengan alam.
Inilah yang kemudian memantik rasa tulus yang terwujud dalam bulatnya tekad Apin melawan sedotan plastik.
Sampai-sampai, Apin kadang bertengkar saat kakaknya menggunakan sedotan plastik. Padahal, terkadang si kakak hanya berniat menjahilinya.
“Kakak sering banget sudah aku kasih tahu, malah begitu lagi kalau minum susu,” Apin bercerita.
“Sudah aku ingatkan terus, dibilangin enggak dengerin sampai aku bosan. Kan aku sudah kasih yang (sedotan) besi,” lanjut bocah penggemar suasana air terjun itu.
Apin juga mengaku sempat beberapa kali menegur kawan-kawannya ketika kedapatan memakai sedotan plastik untuk meminum air kemasan gelas.
Ia lalu mencontohkan cara meminum air kemasan gelas tanpa menggunakan sedotan.
“Pakai ini,” jelas Apin sambil memegang karabiner yang terkait di jaketnya, “Kalau enggak, pakai kunci, atau ditepuk saja biar pecah.”
Namun, pendekatan ini ia rasa kurang efektif. Jadilah Apin memberikan poster kampanye pada wali kelasnya, agar tugas menegur teman-temannya dapat didelegasikan pada si wali kelas.
“Aku kasih, langsung kabur, malu,” kata dia.
Baca juga: Mengajak Siswa SD Perangi Sampah Plastik
Sejak itu, menurut dia, temannya yang memakai sedotan plastik berkurang.
Lain dengan Apin yang terkesan militan memperjuangkan keresahannya, sang ibu justru menyimpan setitik keresahan.
Meski terus bantu memublikasi foto Apin dan kampanyenya lewat Facebook, Ester menolak opsi agar anaknya dibuatkan akun khusus di media sosial sebagai “bocah pejuang lingkungan”, dengan kemungkinan Apin jadi terkenal dan menginspirasi khalayak lebih luas lagi.
“Kami hanya mengakomodasi keinginan dia saja. Apin belum lama bicara soal sedotan, TEtapi dia memang ngotot dan dampaknya lumayan luas. Khawatir kalau dia terkenal, ‘hidungnya jadi megar’,” ujar Ester.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.