Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tawuran Warga di Johar Baru yang Gunakan Kembang Api

Kompas.com - 14/06/2019, 23:06 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Johar Baru Iptu M Rasid mengatakan, tawuran antarwarga terjadi di Persimpangan Jalan Narada, depan Pospol Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019) malam.

Tawuran antar warga ini pecah sekitar pukul 18.30.  

Peristiwa ini bermula saat remaja dari RW 005 dan RW 008 berkumpul di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Tawuran Antar-warga di Johar Baru Gunakan Botol dan Kembang Api

Mereka mulai tawuran dengan benda-benda seperti batu hingga petasan.

"Mereka sudah berkumpul di TKP dan langsung melakukan lempar-lemparan batu, botol, dan mengarahkan kembang api ke arah berlawanan," ujar Rasid saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/6/2019).

Kemudian, 20 menit berselang atau pada pukul 18.50, aparat Kepolisian Polsek Johar Baru membubarkan tawuran tersebut. 

Baca juga: Lebaran, Tawuran Pecah di Jakarta Pusat

Tawuran ini cepat terendus polisi lantaran dilakukan tepat di depan Pospol Tanah Tinggi.

Polisi sempat menembakkan gas air mata kepada warga yang tawuran karena mereka melakukan perlawanan.

"Sekitar jam 19.05, tawuran dapat dibubarkan. Situasi kembali kondusif," katanya.

Baca juga: Dianggap Rawan Tawuran, Ini Titik Pengawasan Polisi Selama Malam Takbiran

Pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari pelaku tawuran.

"Kami melakukan sweeping guna mencari para pelaku tawuran. Masih dalam penyelidikan," kata Rasid. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com