Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kerak Telor yang Diajak ke Maroko Berharap Dapat Tempat Jualan di Lapangan Banteng

Kompas.com - 12/07/2019, 14:13 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang kerak telor belum lama ini menjadi perbincangan di dunia maya lantaran masuk vlog mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Mereka bertemu saat Ahok berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019) lalu.

Dia adalah Faisol, pedagang kerak telor yang sudah berdagang di Lapangan Banteng sejak 1977.

Baca juga: Cerita Pedagang Kerak Telor yang Bertemu Ahok, Mengenang Masa Kejayaannya di Balai Kota...

Meski Faisol sudah lama berdagang di Lapangan Banteng, namun ia mengaku masih was-was untuk menjajakan kerak telor di sana.

Sebab, apabila ada Satpol PP, ia kerap diincar untuk ditertibkan. Sudah menjadi makanan sehari-harinya ditertibkan oleh Satpol PP.

Bahkan Faisol kerap bolak-balik pengadilan negeri untuk sidang dan menebus keranjang kerak telornya yang disita petugas.

"Ya begitu aja kerjaan saya, diangkut, sidang jualan lagi. Diangkat, sidang, jualan lagi. Kalau enggak gitu, mau makan apa emang," ujarnya.

Meski dagangannya kerap dibawa oleh petugas Satpol PP, ia tetap muncul lagi di Lapangan Banteng.

"Saya mah ikutin prosedurnya, kalau emang diangkut ya angkut aja. Terus saya balik lagi deh jualan di sini, kalau enggak gitu mau makan apa? Terus sekolah anak saya bagaimana?” ujarnya.

Tak dimungkiri, dari jualan kerak telor inilah Faisol bisa menyekolahkan tiga anaknya. Bahkan dua anaknya sedang mengenyam kuliah di universitas swasta terkenal di Jakarta.

"Anak saya ada tiga, satu udah lulus S2, satu lagi jurusan Teknik Mesin, satu lagi masih di SD sekolah Meranti," kata Faisol.

Ia mengatakan, hanya dengan kerak telor lah ia bisa sukses menyekolahkan anak-anaknya.

Baca juga: Kata Pedagang Kerak Telor yang Diajak ke Maroko, Ahok Bawa Hoki

Faisol berharap pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menyiapkan tempat khusus bagi pedagang-pedagang yang ada di Lapangan Banteng.

"Saya berharapnya pemerintah bikin satu pendopo gitu, lalu kami bisa berjualan di sana. Kasihan kan pedagang di sini semua telantar," kata Faisol dengan menunduk.

Ia mengatakan, Lapangan Banteng akan lebih resik apabila para pedagang ditata.

"Jadi kayak kantin aja, gitu. Jadi kalau misalkan pengunjung datang cari makan bisa langsung ada tempatnya, semacam kantin," saran Faisol.

Selain itu, Faisol juga berharap pelestarian kebudayaan Betawi ada di Lapangan Banteng ini.

Sehingga apabila orang dari luar Jakarta ke Lapangan Banteng bisa juga menikmati bagaimana budaya Betawi khas Jakarta dilestarikan.

"Jadi kaya wisata Balai Kota dulu aja, ada banyak makanan sambil menampilkan budaya-budaya betawi seperti lenong, ondel-ondel di sini," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com