Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Akan Awasi Polisi Usut Pelaku Pemerkosa Remaja yang Hampir Bunuh Diri di JPO Margonda

Kompas.com - 13/07/2019, 07:14 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja wanita berinisial AF (17) nekat loncat dari jembatan penyebrangan orang ( JPO) Margonda lantaran dirinya depresi.

AF depresi lantaran kerap dicekoki narkoba, diperkosa, hingga "dijual" oleh seorang laki-laki hidung belang.

Menanggapi hal itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti akan mengawasi pihak kepolisian agar menangkap pelaku yang menyebabkan AF alami depresi.

"Kami juga akan memastikan proses hukum ditegakan dengan menuntut pelaku di hukum maksimal sesuai UU Perlindungan anak," ujarnya saat dihubungi, Jumat (12/7/2019).

Baca juga: Tak Hanya Diperkosa, Remaja Depok Ini Juga Dipaksa Jual Narkoba

Selain itu, pihaknya juga akan mendorong pemerintah daerah Depok untuk memenuhi hak korban.

"Pemerintah kota Depok harus memberikan hak rehabilitasi medis, psikis, dan hak melanjutkan pendidikan bagi sang anak," ujarnya.

Retno menyatakan prihatin dengan kasus seorang remaja berinsial AF (17) yang hampir bunuh diri di JPO Margonda karena depresi yang dialaminya.

"Kasus kekerasan seksual yang dialami ananda AF secara terus menerus selama beberapa waktu sehingga menimbulkan depresi, karena tidak ditangani maka depresi tersebut telah memicu ananda melakukan percobaan bunuh diri," ujar Retno.

Menurut Retno, apabil depresi dibiarkan lama akan membawa dampak negatif bagi sang anak.

Baca juga: Kronologi Remaja Lompat dari JPO di Depok karena Stres Diperkosa

"Mulai dari kehidupan sosialnya, sampai kesehatannya pun akan berpengaruh jika hal ini dibiarkan terlalu lama," kata Retno.

Ia mengatakan, setiap anak yang mengalami depresi biasanya mengalami lemas dan kurang berminat melakukan aktivitasnya sehari-hari.

"Mereka juga biasanya sulit berkonsentrasi dan mengingat. Dia malah kadang mudah sakit," tambahnya.

Tidak hanya itu, depresi juga menyebabkan perkembangan anak akan terganggu.

"Dalam jangka panjang membuat anak tidak bisa berkembang secara sehat," tuturnya.

Baca juga: Remaja Depok yang Loncat dari JPO Mengaku Dijual kepada Teman-teman Pemerkosanya

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com