JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membagikan tanaman lidah mertua atau sansevieria secara gratis kepada warga. Pembagian tanaman ini bertujuan untuk mengurangi polusi udara.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta rencananya akan membagikan lidah mertua mulai Agustus mendatang.
Pemprov DKI saat ini masih melakukan lelang pengadaan tanaman tersebut.
Sekretaris Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya membaca sejumlah literatur yang menyebut sansevieria efektif menyerap 107 jenis polutan.
"Pada tahun 2013, kawan-kawan yang dari Semarang, saya membaca hasil kajiannya mereka, memang signifikan untuk tanaman lidah mertua, pucuk merah, itu menangkal polutan-polutan bebas," ujar Suharini, Selasa (23/7/2019).
"Kami membaca banyak buku, banyak literatur," tambah dia.
Kompas.com kemudian mencari jurnal ilmiah dari Semarang mengenai lidah mertua yang dibuat pada tahun 2013 itu. Terdapat jurnal ilmiah mahasiswa berjudul "Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap Polutan sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara di Kota Semarang".
Jurnal itu disusun oleh mahasiswa dan staf pengajar Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Jurnal itu terbit pada April 2013.
Kompas.com kemudian menunjukkan jurnal ilmiah mahasiswa itu kepada Suharini melalui pesan Whatsapp.
Suharini membenarkan bahwa itu salah satu jurnal yang dimaksud. Namun, pihaknya mengaku membaca banyak literatur lainnya.
Menurut Suharini, Dinas KPKP tidak melakukan penelitian sendiri untuk melihat efektivitas tanaman lidah mertua dalam mengurangi polusi.
Baca juga: Walhi Sebut Penyelesaian Pencemaran Udara dengan Lidah Mertua Kurang Tepat
Suharini menyampaikan, Dinas KPKP DKI sebagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki tugas melakukan penghijauan, turut berpartisipasi mengurangi polusi udara dengan cara membagikan berbagai jenis tanaman.
Sebab, berbagai jenis tanaman yang berfotosintesis selalu menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2).
"Bagaimana upaya dari Dinas KPKP untuk mengurangi polusi? Ya, di antaranya kami memang menyediakan bibit-bibit tanaman, baik tanaman hias atau tanaman holtikultura," kata dia.
Namun, pembagian tanaman bukan solusi satu-satunya.