Pernyataan Madih dibenarkan oleh seorang warga, F, yang tinggal di dekat rumah Madih.
"Sempat ditutup, TPA (Burangkeng) juga engga terima. TPA mah ngga nerima, perusahaan ini (F menyebutkan nama perusahaan pembuang sampah asing) ibaratnya nyolong-nyolong. Enggak tentu makanya datangnya," jelas F.
Sampah-sampah asing di lahan ini kebanyakan berupa kemasan makanan. Ada kemasan buah-buahan kering dari Selandia Baru, makanan ringan dari Kanada, dan olahan rumput laut dari Korea Selatan.
Sampah-sampah asing ini bercampur dengan sampah anorganik lain yang diduga merupakan limbah pabrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.