Sementara itu, investasi sektor konstruksi sekitar Rp 13,7 triliun untuk kota Jakarta dan Palembang. Pembiayaan dari APBN untuk sektor ini juga telah disiapkan sejak 2015 hingga 2018.
Anggaran Formula E
Sementara untuk penyelenggaraan Formula E di Jakarta, Pemprov DKI dan badan usahanya, PT Jakarta Propertindo, telah mengajukan anggaran dalam APBD.
Baca juga: 7 Fakta Rencana Formula E di DKI, Ajukan Hampir Rp 1,3 T hingga Kritik Anies atas Sorotan Anggaran
Pemprov DKI telah mengajukan anggaran 20,79 juta poundsterling atau setara Rp 360 miliar dalam rancangan APBD Perubahan 2019.
Dana itu akan disetorkan kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E sebagai tanda Jakarta menjadi tuan rumah Formula E pada 2020. DPRD DKI telah menyetujui anggaran itu.
Pemprov DKI kemudian mengajukan anggaran tambahan 22 juta poundsterling atau setara Rp 378,46 miliar dalam KUA-PPAS 2020 untuk biaya penyelenggaraan Formula E.
Anggaran ini disebut untuk commitment fee Formula E 2021.
Pemprov DKI juga mengajukan anggaran 35 juta euro atau setara Rp 556,22 miliar untuk asuransi.
Selain itu, Pemprov DKI mengajukan anggaran Rp 600 juta dalam KUA-PPAS 2020 untuk sosialisasi dan pre-event Formula E.
Sementara itu, Jakpro mengajukan suntikan dana berupa penyertaan modal daerah (PMD) sebanyak Rp 305,2 miliar dalam KUA-PPAS 2020.
Anies memastikan, proses penyelenggaran Formula E di Jakarta dilakukan secara transparan.
Pemprov DKI mengeluarkan anggaran agar Jakarta menjadi tuan rumah. Namun, Pemprov DKI nantinya akan menugaskan Jakpro untuk mencari sponsor dalam penyelenggaran Formula E ini.
"Kita menggunakan badan usaha berbentuk PT seperti Jakpro sehingga itu bisa perjanjiannya B to B (business to business). Nanti kita akan banyak dapat sponsor. Itulah yang nanti akan ikut menutup pembiayaan," ucap Anies, kemarin.
Pertumbuhan ekonomi Asian Games 2018
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Asian Games 2018 telah memberikan dampak ekonomi langsung kepada negara sebesar Rp 40,6 triliun.
Angka ini dihitung sejak Indonesia pertama kali ditunjuk menjadi tuan rumah pada 2015 hingga berakhirnya Asian Games.
"Selama tiga tahun periode tersebut dampak ekonomi langsung adalah Rp 40,6 triliun, dengan rincian Rp 29,1 triliun dari investasi konstruksi sejak 2015 hingga 2018, sebesar Rp 7,8 triliun dari operasional penyelenggaraan, dan Rp 3,7 triliun dari pengeluaran wisatawan asing dan wisatawan domestik," kata Bambang, Selasa (16/10/2018).
Bambang menyebut, pertumbuhan ekonomi nasional juga diperkirakan meningkat sekitar 0,05 persen dari pertumbuhan baseline akibat Asian Games 2018.