Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dibubarkan Polisi, Sekelompok Pemuda Masih Nekat Begal Pengendara Motor

Kompas.com - 14/11/2019, 18:35 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok begal yang terdiri dari 12 orang diamankan Polres Metro Jakarta Selatan, pada Sabtu (9/11/2019).

Mereka ditangkap polisi ketika sedang melakukan aksi pembegalan di dua TKP di kawasan Jakarta Selatan.

Namun ada yang unik dari proses penangkapan saat tersebut.

Para pelaku rupanya tetap menjalankan aksi walaupun di hari yang sama, salah satu temannya telah tertangkap polisi.

Kanit Ranmor Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Alfano Alfano Ramadhan mengatakan, kejadian berawal ketika satu anggotanya yang tengah patroli mendapati ke 12 pelaku sedang menggasak sepeda motor warga yang sedang lewat di pom bensin Cipete pukul 02.00.

Keduabelas tersangka yang terdiri dari enam anak dibawah umur yakni  MD, MH, MF, VH dan enam orang dewasa yakni AD, A, R, T, S ,F, AWP, dan FD pun menakuti korban dengan senjata tajam.

Alhasil, para pelaku mendapatkan sepeda motor milik korban.

Aksi itu pun terlihat oleh satu anggota Alfano dan seketika aksipun dibubarkan. 

Sontak para pelaku kabur.

Namun satu pelaku berinisial VH tidak sempat melarikan diri karena kunci motornya diambil petugas.

"Karena anggota saya cuman satu, anggota saya kan otomatis cari back-up dulu. Back-up orang. Kita lalu amanin satu pelaku ini," ucap Alfano ketika dikonfirmasi, Kamis (14/11/2019).

Setelah itu, polisi pun memeriksa VH dan korban begal.

Dari informasi yang didapat dari VH, polisi mengetahui jika komplotan tersebut mau melakukan aksinya lagi.

Alfano menduga jika para komplotan sudah tahu temanya tertangkap. Namun mereka tetap nekat melakukan aksi lanjutan.

"Kalau untuk dikejar sepertinya mereka tidak tahu, cuman ada satu temen mereka diamankan mereka pasti tahu," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com