Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Peristiwa Penemuan Ular Kobra di Jakarta dan Sekitarnya

Kompas.com - 20/12/2019, 10:10 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa pekan terakhir masyarakat dihebohkan maraknya penemuan ular kobra di lingkungan warga. Kawanan ular itu meresahkan warga karena kerap muncul tiba-tiba.

Peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy mengatakan, maraknya penemuan ular akhir-akhir ini dipengaruhi cuaca yang sudah mulai masuk musim hujan.

"Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar dan merupakan siklus alami," kata Amir di Cibinong, Kamis (12/12/2019).

Berikut deretan kasus penemuan ular di permukiman warga Jakarta dan sekitarnya:

Sejumlah anak ular masuk rumah warga

Pada Senin (16/12/2019) sore, warga Kompleks Rawa Bambu, RT 08 RW 06, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, heboh lantaran sejumlah anak kobra berkeliaran di lingkungan kompleks.

Sejumlah anak ular ada yang keluar dari selokan, saluran air, bahkan ada yang masuk ke dalam rumah warga.

"Ini keluar dari sini juga (lubang got/selokan) dekat motor. Ini di sana dekat karung-karung di bawahnya juga got, dalamnya ada dua. Saya juga dapat empat ekor," kata N di rumahnya, Selasa (17/12/2019).

Warga setempat langsung memanggil petugas damkar untuk evakuasi sejumlah anak ular yang berkeliaran tersebut.

Baca juga: Sejumlah Anak Ular Keluar dari Selokan dan Masuk ke Rumah Warga di Pasar Minggu

"Yang dibawa cuma empat, dimasukkan dalam botol," ujar N.

Tidak ada warga yang terkenia gigitan anak ular tersebut. Dia menambahkan, warga setempat memang kerap melihat ular di kompleksnya yang berdekatan dengan sebuah kebun kosong. Diduga ular-ular tersebut berasa dari kebun tersebut.

Bocah 8 tahun di Depok digigit kobra

RAS (8) harus dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok lantaran digigit ular kobra saat sedang bermain dengan teman-temannya di sekitar rumahnya, Jalan Kemiri Jaya, Beji, Depok, Sabtu (14/12/2019) lalu.

Awalnya, RAS bersama temannya menemukan dua ekor kobra. Satu ekor berhasil dimatikan bocah itu, sedangkan satu ekor lainnya saat ditangkap malah menggigit tangan RAS.

Baca juga: Ingin Mandikan Ular yang Ditemukannya, Bocah SD di Depok Kena Gigit

"Ada dua, satu dimatikan dan satunya lagi mau dimasukkin di dalam botol kan untuk dibuang. Namanya juga anak-anak, mereka kurang teliti dan hati-hati ketika diambil malah tangannya digigit," ujar Romadhoni, paman korban, Selasa.

Adapun kondisi RAS semakin membaik karena langsung diberikan serum anti-bisa oleh pihak rumah sakit.

Sementara itu, Komandan Pleton Operasional Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Merdy Setiawan mengatakan, pihaknya sejak awal Desember 2019 banyak menerima aduan evakuasi ular dari masyarakat.

Bahkan, jumlah laporan ular itu disebutnya lebih banyak daripada jumlah laporan kebakaran. Sudah ada 60 laporan soal ular yang diterima damkar Kota Depok sejak awal Desember 2019 ini.

"Setiap hari saja memang dan laporannya itu bisa mencapai tiga per harinya. Kalau nilai perbandingannya itu delapan banding dua, laporan mengenai ular ada delapan dan yang peristiwa kebakaran ada dua," kata Merdy, Rabu (18/12/2019).

Puluhan kobra di Jakarta Barat dievakuasi

Sebanyak 25 laporan evakuasi ular kobra telah dilakukan Suku Dinas (Sudin) Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat sejak akhir November hingga pertengahan Desember 2019.

Adapun yang menjadi sorotan ialah saat petugas evakuasi 18 anak ular kobra di Jalan Langgar Joglo, Minggu (15/12/2019).

Baca juga: Kobra Berkeliaran, Petugas Damkar Jakbar Terima 25 Laporan dari November hingga Kemarin

"Sampai akhir November 2019 ada 21 kejadian, dan minggu ini ada empat kejadian," kata Eko saat dikonfirmasi, Senin (16/12/2019).

Eko menambahkan, semua ular yang berhasil ditangkap langsung diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menangkap sendiri ular kobra. Dia menyarankan agar warga segera menghubungi petugas Damkar setempat untuk evakuasi ular tersebut.

5 telur kobra ditemukan di semak-semak perumahan

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi menemukan lima butir teluh ular di Perumahan Spring Garden Residence, Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (18/12/2019).

Eksekutor Rescue Damkar Kota Bekasi Eko Budi mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan warga adanya ular di perumahan itu.

Namun, saat ditelusuri, petugas tidak menemukan ular dan hanya menemukan lima telur ular di semak-semak.

"Tapi sesudah dicek, ternyata kondisi telur itu dalam keadaan busuk. Jadi dipastikan tidak akan bisa menetaskan anak ular kobra," ujar Eko saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2019).

Petugas juga lanjut menyusuri keberadaan induk ular itu, tetapi tidak menemukannya.

Baca juga: 30 Telur Kobra yang Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga Diprediksi 1 Minggu Lagi Menetas

Adapun hingga Desember 2019, Damkar Kota Bekasi telah menerima 50 aduan penemuan ular.

Kobra masuk gudang rumah warga

Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Sudin PKP) Jakarta Timur mengevakuasi seekor ular kobra berukuran 30 sentimeter dari gudang rumah warga di Jalan Kolonel Sugiyono, RT 02 RW 012, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2019).

Kepala Seksi Operasional Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, awalnya warga melihat seekor rumah masuk ke dalam gudang rumah. Kemudian, warga melapor ke pihak Damkar untuk mengevakuasi ular.

"Terlihat warga, ular masuk ke dalam gudang dalam rumah. Lapor ke kita, kita langsung evakuasi. Alhamdulillah evakuasi selesai. Jenis ular kobra," ujar Gatot saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2019).

Tak ada korban luka saat proses evakuasi ular kobra itu berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com